MEDAN, Waspada.co.id – Tidak ada keberhasilan yang di dapat secara instan, setiap manusia perlu usaha untuk menjadi sosok yang diharapkan. Namun, bukan berarti seseorang harus mengikuti pandangan orang lain untuk meraih keberhasilan, sebab yang paling tahu diri kita adalah diri kita sendiri.
Hal itu dibuktikan oleh salah satu musisi asal Kota Medan, Niesya Ridhania Harahap. Meniti karir di bidang seni musik adalah pilihan Niesya untuk memenuhi hasrat dirinya yang terbentuk sedari kecil atas minat dan bakat yang dimilikinya.
Di masa kecilnya, Niesya sudah aktif terjun belajar kesenian piano dan balet. Minatnya dalam dunia seni, Niesya salurkan dengan mengikuti berbagai kontes lomba menyanyi baik solo, vokal grup maupun choir.
Niesya yang gemar dengan musik bergenre mainstream jazz, juga kerap menjuarai di berbagai festival musik dan menjadi penyanyi di acara Sumatera Jazz Festival. Wanita lulusan Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) ini, pun mulai mengembangkan projek Solo sebagai cover singer dan vlogger melalui akun YouTube yang dikelolanya sendiri dengan nama “Niesya Official”.
Berhasil mengeluarkan lima single dalam dua tahun menjadi bukti atas diri Niesya yang mampu berkarya walau dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dan mampu menghasilkan karya musik yang diproduksinya sendiri tanpa membawa label dari mana pun.
“Nah, sebenarnya studinya malah Psikologi kan. Jadi aku merasa mungkin aku juga punya beberapa passion dan tidak masalah kalau itu berjalan secara linier atau berdampingan. Di musiknya juga digeluti, di Psikologi juga. Aku perhatiin juga, orang seni nih suka multidimensi. Jadi di Psikologi aku merasa masuk ke semua lini, sama seperti konsep seni juga,” kata Niesya saat diwawancarai melalui Zoom pada Kamis (05/05) lalu.
Uniknya, wanita kelahiran Medan 19 Januari 1996 ini begitu kental dengan budaya lokal Indonesia. Niesya mengakui kecintaanya terhadap budaya sudah ditanamkan sedari kecil oleh orang tuanya, yaitu Alm. Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu. Niesya percaya bahwa budaya adalah bagian dari identitas diri setiap orang yang harus dikenal.
“Karena kebetulan mama-papa ku dosen etnomusikologi di USU. Jadi dari kecil sebenarnya udah dikasi awareness tentang pentingnya budaya. Pentingnya kita tahu budaya kita sendiri karena budaya itu sebagai identitas kita sebagai individu. Jadi kalau kita tidak kenal budaya kita, kita gak kenal akar kita. Seperti krisis identitas,” tuturnya.
Jiwa seni yang berbalut nasionalisme atas budaya lokal Indonesia, semakin bertambah saat Niesya bergabung dengan grup musik opera Batak yang bernama Mataniari dan band beraliran world music bernama Suarasama.
Berbagai pengalaman membanggakan, Niesya telah tampil di banyak acara musik kebudayaan baik nasional maupun Internasional. Diantaranya, Kongres Kebudayaan Indonesia tahun 2018 di Jakarta, Frankfurt Book Fair tahunNe 2015 di German, Pasar Hamburg di German pada tahun 2015 dan 2017.
Lalu, Festival Europalia di Belgia, Belanda dan German. Niesya bersama grup Mataniari juga ikut dalam tur pertunjukan Beyond Europalia di Spanyol tahun 2017. Selain itu ia pernah menjadi host di acara Indonesian Music Expo 2020 di Bali dan tampil bersama grup musik Suarasama di acara Indonesian Music Expo pada 2022.
Bukan hal biasa, pengalaman dan prestasi yang ditorehkan di usia mudanya menjadi hal unik yang membanggakan bangsa sekaligus motivasi untuk seluruh pemuda generasi bangsa untuk terus berkarya mengharumkan nama bangsa Indonesia khususnya dalam memperkenalkan budaya lokal Indonesia ke bangsa lain di seluruh dunia.(wol/OnHype Agency/man/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post