SINABANG, Waspada.co.id – Masih segar diingatakan publik raut bahagia Erli Hasyim-Afrida Wati saat didapuk terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Simeulue tahun 2017 silam.
Saat itu pasangan tokoh politik yang mengusung slogan ‘Simeulue Menuju Sejahtera’ ini sukses memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setelah mengungguli dua rivalnya. Yaitu, pasangan petahana Riswan NS (Alm) – Hamdan Amin serta Aryaudin-Rapian.
Senyum sumringah Erli Hasyim-Afrida Wati pun kian terpancar tatkala mengikuti detik-detik prosesi pelantikan sumpah jabatan yang dipandu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (sebelum non aktif) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat.
Begitupun di awal menjabat, saat nuansa euforia masih menggema, hubungan Bupati Erli Hasyim-Afrida Wati terlihat cukup harmonis. Lihat saja, program seratus hari kerja dengan nama Grand Strategy percepatan Pembangunan Simeulue disusun bersama dengan apik guna menyelaraskan visi dan misi yang digadang-gadang saat kampanye politik, termasuk di dalamnya program ekonomi kerakyatan.
Seperti itulah kurang lebih potret kebersamaan Erli Hasyim-Afrida Wati tempo lalu. Boleh dikatakan, harmonis dan sehaluan.
Namun siapa sangka, berjalannya waktu koalisi dua tokoh Simeulue yang pernah di-elu-elukan membawa perubahan Simeulue ini justru retak hingga berbuntut seteru, bahkan, sekitar awal tahun 2020 Bupati dan Wabup Simeulue dikabarkan terlibat pertengkaran.
Rumor beredar, pangkal konflik diduga Bupati Erli Hasyim abai terhadap fungsi Wabup dengan mendominasi kekuasaan yang disepakati pra Pilkada.
Entah benar atau tidak, namun kisruh yang jauh dari kata faedah itu memantik keprihatinan berbagai kalangan, tak terkecuali Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah (sebelum definitif). Ia menyoroti kegaduhan tadi dan meminta Bupati dan Wabup berdamai. Hal itu disampaikannya saat menyerahkan satu unit bantuan transportasi laut Kapal Aceh Hebat 1 pada 2 Februari 2021 lalu.
“Satu lagi pesan saya, Bupati, Wakil Bupati Simeulue berdamailah,” pinta Nova Iriansyah sebelum bertolak ke Banda Aceh.
Memang sekilas ucapan Gubernur Nova Iriansyah terlihat normatif, namun jika dicermati asa itu seakan tersirat makna. Boleh jadi, ia menangkap disharmonis bupati dan wabup mengarah tingkat ‘stadium empat’ yang berdampak pada buruknya komunikasi pemerintahan dan stagnannya perkembangan Simeulue. Atau mungkin Sang Gubernur geram menyaksikan kisruh dua pimpinan daerah yang seolah tak bertepi.
Di sisi lain, harapan serupa juga diungkapkan salah seorang tokoh muda Simeulue Herlis Dianto. Kepada Waspada Online, Selasa (28/6), mantan Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa (IPPELMAS) Banda Aceh ini mengaku prihatin.
Ia berharap, Bupati Erli Hasyim dan Wabup Afrida Wati saling evaluasi diri, menurunkan tensi, menepis ego dan bermaafan.
Sebab, sambung Herlis. Kemelut yang membelit dua petinggi Simeulue tersebut berdampak terhadap sendi-sendi birokrasi termasuk aspek sosial. Seperti, munculnya nuansa polarisasi di tengah masyarakat.
“Karena itu, selaku masyarakat saya berharap Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati mau mengevaluasi diri masing-masing, berdamai dan saling bermaafan. Lebih baik fokus pada penuntasan janji politik ketimbang berkonflik,” ujarnya.
Herlis juga menyentil sikap dingin Dewan Simeulue yang terkesan acuh menyikapi persoalan Bupati Erli Hasyim vs Wabup Afrida Wati. Ia menilai, damai bisa saja terlaksana jika lembaga DPRK berinisiatif memediasi konflik yang sudah jadi rahasia umum itu.
“Saya pikir, kalau DPRK mau berinisiatif, Insya Allah bukan tidak mungkin damai antara bupati dan wakil bisa terwujud. Semua kembali ke niat,” timpalnya.
Terpisah, Ketua DPRK Simeulue Irwan Suharmi yang dimintai tanggapannya, merespon positif atensi publik yang menginginkan islahnya dua pimpinan daerah di Kabupaten Kepulauan di Aceh itu.
Dalam penjelasan pers, ia mengatakan pihaknya saat ini bersama tokoh masyarakat sedang dan terus berupaya mencari solusi agar damai antara Bupati Erli Hasyim dan Wabup Afrida Wati dapat terlaksana.
“Sebenarnya kita semua menghendaki hubungan Pak Bupati dan Bu Wakil ini kembali harmonis seperti awal pencalonan Pilkada dulu. Karena itu kita terus upayakan agar islah ini terwujud. Mohon doanya,” Ucap Irwan Suharmi.
Hingga berita ini diterbitkan, baik Bupati dan Wakil Simeulue yang coba dikonfirmasi pewarta media ini melalui sambungan telepon tak ada jawaban. Disambangi di kantornya juga tak berhasil.
Lalu akankah damai Bupati Erli Hasyim dan Wakil Afrida Wati itu terwujud? Atau justru mengakhiri purna bakti dengan ‘perang dingin’. Entahlah!
(wol/ind/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post