MEDAN, Waspada.co.id – Polda Sumatera Utara (Sumut) bakal memanggil oknum dokter RSIA inisial KG yang dilaporkan karena diduga lalai bayi lahir prematur.
“Kita segera panggil (undang) untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan bayi prematur,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (27/6).
Hadi menyebutkan, Polda Sumut telah menerima bukti LP terhadap oknum dokter itu yang dilaporkan pasien berinisial AN. “LP-nya sudah kita terima. Saat ini laporannya sedang didalami penyidik. Nanti hasilnya akan disampaikan kembali,” sebutnya.
AN (30) warga Jalan Marindal bersama kuasa hukumnya melaporkan oknum dokter KG karena menjadi korban kelalaian ke SPKT Polda Sumut.
Kuasa hukum korban, Ramses Napitupulu SH, menyebutkan laporan dikarenakan dokter KG diduga melakukan operasi yang kehamilan korban baru 35 minggu 4 hari. Ironinya, ada perbedaan antara data dokter KG dengan data di rumah sakit.
“Namun kami melihat ada sedikit perbedaan keterangan di box baby rumah sakit yang menyebutkan 38 minggu atau 39 minggu. Jadi kami memohon kepada Polda Sumut untuk memanggil dokter dan rumah sakit untuk bertanggungjawab atas kelalaian tersebut,” sebutnya.
Lalu, Ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban seperti kliennya. Karena meleset hitung hari kelahiran hingga bayi lahir prematur, dr KG, juga dilaporkan ke IDI.
“Akibat kejadian ini, sang bayi sampai saat ini di ruang ICU dengan biaya setiap harinya dari Rp5 juta hingga Rp10 juta,” terang Ramses.
Bahkan, AN bersama kuasa hukumnya telah melakukan somasi terhadap dokter inisial KG di RSIA, Jalan Samanhudi, diduga melakukan kelalaian sehingga ia melahirkan prematur.
AN mengungkapkan, dirinya melakukan cek kandungan (USG-red) di tempat prakteknya dokter KG pada 24 Mei 2022 lalu. “Besoknya langsung dilakukan operasi kelahiran. Dan setelah dipastikan dengan seksama ternyata usia kehamilan saat itu cuma 35 minggu 4 hari sehingga bayi lahir prematur,” ungkapnya.
“Padahal pemeriksaan kehamilan sebelumnya sang dokter sudah disepakati pada 6 Juni 2022 kemarin sebagai waktu untuk persalinan bayi kami bang,” ucap ibu bayi.
Terpisah, dokter KG saat dihubungi via seluler merijek nomor panggilan. Namun ketika kembali dihubungi melalui panggilan WhatsApp terkait kasus bayi lahir prematur itu mengaku lagi di rumah sakit.
Sementara berdasarkan percakapan melalui pesan WhatsApp yang diterima dari dokter KG, mengakui proses persalinan telah sesuai waktunya dan hanya perkiraan berat badan bayi yang meleset.
“Saya sebagai dokter tetap berusaha memberikan yang terbaik kepada pasien. Hanya hasilnya terkadang tidak sesuai harapan. Semua Tuhan yang menentukan,” pungkasnya.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post