JAKARTA, Waspada.co.id – Berdasarkan data yang dilansir dari Swissinfo.ch, Jumat (27/5/2022), berenang di sungai dan danau memang menjadi hiburan musim panas yang populer di Swiss.
BACA: Sungai Aare Swiss Penuh Mistis yang Dihuni Berbagai Jenis Mahluk Gaib
Tapi, aktivitas ini bisa menjadi sangat berbahaya, terutama bagi warga asing yang belum pernah berenang di sini sebelumnya. Bahkan, jumlah kecelakaan terus meningkat setiap tahun.
Sebanyak 44 orang meninggal akibat kecelakaan saat berenang di Sungai Aare pada Agustus 2001. Jumlah itu hampir sama dengan total korban tenggelam sepanjang tahun sebelumnya.
BACA: Sungai Aare Tempat Tenggelamnya Anak Ridwan Kamil Memiliki Julukan Sungai Hijau Tosca
Adapun perincian korban adalah 23 meninggal di sungai dan 12 di danau. Sisanya meninggal di kolam renang.
Swiss Life Saving Society (SLSS) sebelumnya telah memperingatkan bahwa banyak kecelakaan terjadi karena perenang mengabaikan rekomendasi keselamatan. Di sisi lain, cuaca hujan di bulan Juli juga menjadi salah satu faktor kecelakaan tersebut.
Pasalnya, saat cuaca berubah menjadi panas di akhir Juli, sungai-sungai di Swiss menjadi penuh, deras dan berbahaya. SLSS mengatakan, keselamatan perenang juga terancam karena kurangnya penjaga pantai atau sungai.
BACA: Kisah Penduduk Bern: Berenang di Sungai Aare Selalu Memakan Korban Turis
“Banyak pemerintah daerah yang kehabisan dana atau kesulitan menemukan penjaga pantai profesional dan terlatih. Banyak pemandian umum telah mengurangi jumlah penjaga pantai yang dipekerjakan,” kata Direktur SLSS, Daniel Frei.
Dikutip dari thelocal, seorang warga negara Swiss berusia 29 tahun dan seorang warga Spanyol berusia 34 tahun juga menjadi korban sungai ini pada 2015.
Keduanya terjatuh dari perahu karet, setelah menabrak tiang jembatan kayu ketika sedang asyik menikmati wisata arung jeram.
BACA: Foto Jenazah Eril Ditemukan Meninggal di Bendungan Engehalde
Orang yang lewat sudah mencoba menyadarkan dua wanita tersebut di tepi sungai, sebelum petugas penyelamat tiba. Dua ambulans lantas membawa wanita itu ke rumah sakit, di mana mereka kemudian dinyatakan meninggal dunia, kata polisi.
Melihat banyaknya insiden tersebut, kini patroli selalu berlayar di Rhine selama sepuluh jam setiap hari di musim panas. Pemadam kebakaran, kontrol perbatasan dan polisi pun turut berbagi tugas.
Tidak hanya untuk siap siaga dalam keadaan darurat, tetapi juga untuk mencegah kecelakaan sejak awal.
BACA: Anak Ridwan Kamil Dikhawatirkan Terjatuh ke dalam Bendungan
Selain itu, Swiss Lifeguard Association (SLRG) juga sudah mengeluarkan flyer dalam 10 bahasa dan peraturan mengenai berenang di sungai-sungai dan danau, khususnya untuk warga asing.
Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif, karena polisi tidak mungkin berpatroli di semua danau dan sungai Swiss.
Sungai Aare Swiss Penuh Mistis yang Dihuni Berbagai Jenis Mahluk Gaib

Saat ini siapa yang tidak mengenal sungai Aare di Swiss ternyata sungai Aare bukan sekadar sungai biasa. Dengan panjang 288 kilometer, Aare adalah sungai terpanjang di Swiss.
Ternyata, sungai Aare ini membentang dan melewati banyak desa dan kota dengan pemandangan yang indah. Selain itu, sungai Aare juga memiliki jalur yang berkelok-kelok.
BACA: Jasad Eril Ditemukan Utuh, Ridwan Kamil: Wajah Rapih dan Wangi Seperti Daun Eucalyptuus
Sungai Aare dibalik keindahannya, ada fakta-fakta mistis nan menyeramkan didalamnya. Sungai Aare rupanya sudah menenggelamkan banyak orang.
Setiap tahun, ada sekitar 15-20 orang yang dinyatakan hilang. Sungai Aare terdapat beberapa unsur mistis yang menyelimutinya.
Kabarnya ada sosok gaib yang menjadi penunggu dan menyebabkan banyak orang asing disana tenggelam hingga susah untuk ditemukan.
Sungai Aare juga dikenal memiliki arus yang deras, dan bisa menjadi sebuah bahaya bagi orang-orang yang berenang di sungai itu.
Misteri Sungai Aare Swiss di Mata Indigo

Menurutnya, secara “niskala” atau alam gaib, Sungai Aare tersebut semacam perkotaan yang dihuni berbagai jenis mahluk gaib.
Lebih lanjut Arya menjelaskan, di sungai itu banyak terdapat naga karena sungainya besar dan airnya deras.
Biasanya yang banyak naganya itu sungai yang besar, airnya tenang tapi deras.
Kemudian, biasanya ada gua, tebing, ngarai atau air terjun dan “campuhan” (pertemuan dan perpaduan dua-tiga sungai),” ujar pria yang sedang melakukan penelitian tentang alam gaib ini.
Menurut Arya, naga-naga yang dilihatnya dari “kacamata” indigo, berada di dimensi lain, tapi sama-sama di alam nyata.
“Ada banyak naga, mereka bisa berpindah-pindah dimensi atau ruang alam,” jelasnya.
Naga air yang dilihat oleh mata indigo Arya, bertugas untuk menjaga wilayah, khususnya di Sungai Aare dan sekitarnya.
“Biasanya mereka menjadi penjaga wilayah. Naga-naga di sana ada yang berjenis naga air, naga tanah, dan sebagainya.”
“Kalau naga air biasanya tinggal di sungai-sungai. Sejak dulu mereka membantu manusia agar panen lancar,”
“Sebagai balasan, naga-naga ini mengambil hasil panen warga secukupnya,” pungkas Arya.
Misteri Patung Tanpa Identitas di Sungai Aare Swiss
Sungai Aare merupakan yang terpanjang di Swiss, dengan 288 kilometer, mengalir dari Kantor Bern hingga Sungai Rhein dekat Kota Waldshut, Jerman.
Tidak heran jika sungai ini menjadi kebanggaan dan pusat kehidupan sehari-hari warga lokal.
Pada Abad Pertengahan, ketika Kota Bern hanya tersebar di bagian bawah semenanjung, Sungai Aare memberikan perlindungan bagi warga lokal dari tentara asing di tiga sisi kota.
Melansir swissinfo, pada Jumat, 27 Mei 2022, ternyata Sungai Aare menyimpan misteri terkait dengan penemuan sebuah patung tanpa identitas di sungai tersebut.
Arkeolog mengidentifikasi patung tersebut sebagai komandan militer Swiss, namun hingga kini, identitas pematung tetap menjadi misteri.
Patung itu ditemukan di tepian Sungai Aare setelah terjadi badai besar. Tidak berapa lama, nelayan setempat menemukan kepala porselen yang terkubur di pasir.
Dia bergegas ke departemen arkeologi kanton Bern, di mana patung itu segera diidentifikasi sebagai Jenderal Henri Dufour, komandan pasukan federal Swiss selama perang Sonderbund pada tahun 1847.
Untuk menentukan identitas pematung merupakan tugas yang sulit.
“Seniman itu adalah pematung utama yang bekerja di gedung parlemen federal. Tetapi, siapa dia, kami belum tahu,” kata Cynthia Dunning, arkeolog, dikutip dari swissinfo.
Kepala yang ditemukan di Sungai Aare adalah model porselen untuk patung logam. Terkadang, patung jenis ini dibuang setelah digunakan.
Fakta bahwa patung ini ditemukan di Sungai Aare menunjukkan bahwa studio seniman tersebut berada di dekat sungai.
Hingga saat ini, para arkeolog masih meneliti daftar pematung yang pernah bekerja di gedung parlemen federal. Diharapkan, patung aslinya masih ada di sana.
Patung porselen yang ditemukan dalam kondisi sangat baik, meskipun lebih dari 100 tahun tenggelam di sungai.
Penduduk Bern: Berenang di Sungai Aare Selalu Memakan Korban Turis

Menurut salah seorang penduduk lokal Rafael Andrist membenarkan hal tersebut. “Iya, arus di Sungai Aare sangat kuat. Walaupun terlihat tenang dan jernih dari atas, kenyataan tidak begitu,” kata Rafael secara eksklusif melalui Telegram.
“Dengan warna hijau bercampur biru, Sungai Aare sangat menggoda,” katanya.
“Tapi, kita harus hati-hati karena tidak bisa melihat dasar sungai. Bisa saja ada batu, akar pohon atau benda lainnya,” tambah Rafael.
Pria yang berprofesi sebagai dosen sekaligus peneliti ini mengatakan jika Sungai Aare memiliki kedalaman sekitar dua meter.
“Namun, ada bagian yang memiliki kedalaman lebih dari dua meter. Kita tidak bisa berdiri di dasar sungai,” ungkap Raf, biasa ia disapa.
Terkait dengan kecelakaan di Sungai Aare, Raf mengatakan jika setiap tahun, selalu ada orang yang meninggal di sana.
“Saya tidak tahu berapa jumlah pastinya. Tapi, setiap tahun, sekitar dua atau tiga orang yang meninggal di Sungai Aare,”
“Dan mereka adalah turis yang berenang di sana tanpa tahu kondisi sungai tersebut,” tambahnya.
Beberapa kecelakaan terjadi karena banyak turis yang tidak mengindahkan peringatan terkait berenang di Sungai Aare.
“You know what? Ada banyak informasi penting yang harus diketahui seseorang sebelum mereka berenang atau melakukan aktivitas lainnya di Sungai Aare. Nah, informasi tersebut untuk meminimalisir kecelakaan di Sungai Aare,” bebernya.
Ada beberapa informasi penting yang harus diketahui seseorang yang ingin bermain di Sungai Aare.
Antara lain harus membasahi badan terlebih dahulu sebelum berenang. Turis juga harus tahu di spot mana seseorang harus keluar dari sungai atau wilayah mana yang harus dihindari karena berbahaya.
“Informasi tersebut bisa dilihat di situs resmi Kota Bern atau brosur yang bisa ditemukan dengan mudah di banyak tempat,” tambah Raf.
“Atau, tanyalah penduduk lokal bagaimana situasi Sungai Aare sebelum memutuskan berenang. Dengan senang hati, kami akan memberitahu,” ungkapnya.
Sudah puluhan kali Raf berenang di Sungai Aare. Ia mengaku jika dirinya tidak punya pengalaman buruk selama ini.
“Tapi, ada satu teman saya yang mengalami kecelakaan ketika berenang di Sungai Aare,” cerita Raf.
“Kakinya patah karena terkena batu yang ada di dalam sungai. Beruntung dia bisa keluar dari sungai. Kalau tidak, bisa fatal terbawa arus hingga bendungan,” jelas Raf lagi.(wol/w1n)
Discussion about this post