MEDAN, Waspada.co.id – Kasus hilangnya uang nasabah Bank Sumut melalui kejahatan skimming senilai Rp2,7 miliar, belum juga tuntas. Sebab, sejauh ini belum diketahui siapa pelaku yang telah merugikan bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga angkat bicara mengenai kasus tersebut. Menurutnya, Polda Sumut harus segera menuntaskan kasus itu. Walaupun uang nasabah sudah diganti oleh Bank Sumut, bukan berarti proses penyelidikan untuk mengungkap pelaku berhenti begitu saja.
“Kita tidak mau ada penafsiran negatif di publik. Kita tahu uang nasabah yang diganti itu dari kas Bank Sumut, bukan berarti kasusnya selesai. Kalau tidak terungkap, bisa saja dianggap masyarakat ini permainan orang dalam. Jadi, kita minta polisi segera menuntasakan kasus ini,” tegas Zeira kepada Waspada Online, Kamis (28/7).
Zeira kembali menegaskan, kasus hilangnya uang nasabah harus diusut terang-terangan, agar masyarakat mendapat informasi tentang Bank Sumut, apakah perusahaan milik BUMD Pemprov Sumut itu aman bagi nasabah.
“Oleh karena itu, kepada pihak Direksi Bank Sumut untuk kiranya menuntaskan persoalan ini. Jangan dianggap setelah diganti, selesai urusan. Ini menjadi pelajaran, sistemnya gimana, sekuriti atau keamanannya gimana, inikan perlu juga ditindaklanjuti,” sebutnya.
Politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) mengingatkan, agar penyelesaian kasus ini segera dituntaskan, tujuannya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Bank Sumut.
“Setiap bank itu wajib melindungi para nasabahnya dan investornya, termasuk sistem sekuriti keamanan mereka harus benar benar diperkuat. Jangan sempat masyarakat tidak percaya lagi dengan Bank Sumut,” ungkapnya.
Harapan Zeira, Bank Sumut dapat berinovasi dalam melindungi nasabah dan menjaga nama baik bank milik Pemprov Sumut. “Kasus skimming ini sudah bisa diantisipasi ke depannya, hilangnya Rp2,7 miliar lumayan besar. Kita minta Bank Sumut perlu berinovasi untuk menjaga ini,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post