MEDAN, Waspada.co.id – Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan memperingati HUT Kota Medan ke 432 dengan melepas puluhan burung merpati di Tugu Guru Patimpus, Jalan Gatot Subroto Medan, Sabtu (2/7).
Ketua Forkala Kota Medan, Datoq Adil Freddy Haberham SE, mengatakan ritual pelepasan burung merpati sebagai bentuk kebebasan dan kedamaian yang diharapkan senantiasa terwujud di Kota Medan.
“Burung merpati adalah lambang kedamaian dan keharmonisan. Untuk itu, kami (Forkala) berharap Kota Medan menjadi kota yang berkah, menjadi lebih tentram dan higienis, dan pastinya Kota Medan menjadi lebih maju di bawah kepemimpinan Bapak Muhammad Bobby Afif Nasution,” katanya.
Datoq menyebutkan dari hasil keputusan Pemerintahan Kota Medan, Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan ada di dalamnya.
“Untuk itu, hari ini kita menggelar acara penglrpasan burung merpati ini di Tugu Guru Patimpus,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan, OK Zulfi, mengungkapkan kegiatan itu merupakan satu bentuk harapan agar kedepannya Kota Medan menjadi lebih baik, sesuai dengan visi misi Wali Kota Medan, yakni Medan Berkah, Medan Kondusif dan Medan Kreatif.
“Dengan HUT Kota Medan ke 432 ini, semakin ada tujuan yang dituju. Salah satu bentuknya yang sedang kita kaji sekarang ini, adalah revitalisasi kota-kota tua yang ada di Kota Medan. Tentunya kita berharap, dengan adanya kolaborasi antara Pemko Medan dengan seluruh tokoh adat dan seluruh masyarakat di Kota Medan,” harapnya.
Seperti diketahui, Forkala Kota Medan berisikan tokoh-tokoh ada dari berbagai etnis di ibukota Sumatera utara ini, masing-masing: Datoq Adil Haberham mewakili etnis Melayu, Pdt Sadakata Ginting (Karo), Lister Berutu (Pakpak), Syahrin Husin Lubis (Mandailing), Prof Ahmad Laut Hasibuan (Padanglawas), Ir Indra Oloan Nainggolan MSi (Batak Toba), Drs Martinus Lase MAP (Nias), Dr Abdul Rajab Pasaribu MM (Sibolga), H Benny Soebardjo SH (Jawa), Dr dr Delyuzar(Minangkabau),
Kemudian, Darsen Song (Tionghoa), H Marwan Bugis (Bugis), Iskandar (Banjar), Matha Riswan (Tamil), Ince Wea (Papua), H Rolly Piay (Minahasa), Awin Harahap (Angkola), Prof I Wayan Dirhayasa (Bali), Fitri Noya (Maluku), Prof Dr Hasyim Purba (Simalungun), Farid Bashel (Arab), H T Bustami Usman (Aceh), DR Irwansyah (Betawi), Jejen Kusmawan (Sunda) dan perwakilan dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). (wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post