JAKARTA, Waspada.co.id – Zebra Cross di Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang biasanya menjadi lokasi bagi remaja SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok berlenggak-lenggok bak peragawan peragawati, kini mendadak sepi.
Ya, itu karena panggung jalanan fashion show para remaja SCBD tersebut kini dijaga ketat polisi. Hal ini lantaran kegiatan Citayam Fashion Week di lokasi itu dinilai telah meresahkan banyak pihak hingga menyebabkan jalanan Ibu Kota macet parah di sejumlah titik.
Tak hanya Sudirman, aksi kumpulan bocah dari kawasan suburban itu dikatakan membuat kemacetan hingga kawasan Senayan.
“Kita pantau simpul kemacetannya itu dari adanya aktivitas di ‘Citayam’ (Dukuh Atas). Kemacetan kami pantau ekornya sampai dengan Senayan, Semanggi. Dari Jalan Jenderal Sudirman tiba-tiba mengerucut akan berbelok ke arah lokasi Dukuh Atas di bawah itu, di sanalah terjadi sumbatan,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin kepada awak media, Rabu (27/7).
Guna mengantisipasi agar kemacetan tak lagi terjadi, jajaran Polres Jakarta Pusat mengambil sejumlah langkah pencegahan. Salah satunya dengan mengimbau aksi fashion show jalanan tersebut hanya dilakukan di hari bebas kendaraan atau car free day (CFD).
Hal senada sebelumnya juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani. Menurutnya kreativitas yang ditunjukkan oleh para remaja SCBD tersebut sedianya hanya dilakukan setiap akhir pekan.
Lokasinya pun bisa berpindah-pindah. Tak hanya di SCBD, namun bisa digelar di BKT atau PIK. “Kita boleh memfasilitasi misalnya hari Jumat di SCBD, Sabtu di BKT, lalu di mana lagi di PIK misalnya tapi enggak boleh memaksa hanya boleh memfasilitasi saja,” kata Zita di Gedung DPRD, Selasa, 26 Juli 2022.
Selain imbauan, bentuk lain yang dilakukan petugas untuk menjaga area zebra cross kawasan Dukuh Atas adalah bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan anggota Satpol PP.

Berikut sederet kabar terkini dari lokasi Citayam Fashion Week, kawasan Dukuh Atas, Jakarta yang kini mendadak sepi:
Ditutup Sementara
Momen Citayam Fashion Week dimanfaatkan Roughneck 1991 untuk promosi di tengah pandemi (Roughneck 1991).
Adapun Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas Jakarta, mulai meresahkan banyak pihak. Kawasan yang semula hanya diramaikan kumpulan bocah dari kawasan suburban, kini berubah menjadi episentrum megah yang dipadati kelompok manusia dari pelbagai kelas.
Imbasnya, kawasan yang notabene jalan umum tersebut kini berubah jadi panggung aksi sehingga berdampak pada lalu lintas kendaraan bermotor yang terhambat, hingga sulitnya pejalan kaki untuk lewat.
Demi mengurai kemacetan tersebut, Komarudin pun melakukan penutupan sementara di kawasan Citayam Fashion Week. Dia menyatakan, tindakannya berhasil membuat kepadatan terurai dalam waktu 30 menit.
Kita lakukan upaya penutupan sementara, maka alhamdulillah kurang lebih dalam waktu setengah jam bisa dinormalkan kembali dan bisa buka kembali aktivitas,” jelas polisi berpangkat melati tiga ini.
Polisi Bersiaga di Catwalk Citayam Fashion Week
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin kembali menegaskan, bahwa pihaknya akan menegakkan aturan di lokasi Citayam Fashion Week atas nama ketertiban umum. Salah satunya, dengan menempatkan petugas polisi untuk berjaga di area zebra cross kawasan Dukuh Atas, tempat catwalk Citayam Fashion Week digelar.
“Kami akan tempatkan petugas gabungan baik kepolisian, Satpol PP, Dishub kalau perlu kita akan ada di tengah zebra cross,” tegas Komarudin saat dikonfirmasi awak media, Rabu.
Komarudin beralasan, hal itu dilakukan karena zebra cross sudah beralih fungsi. Lintasan yang dibuat khusus sebagai lokasi pejalan kali untuk menyebrang, kini menjadi tempat berlenggok dan berkonten para penikmat Citayam Fashion Week.
“Semakin ke sini yang kita lihat yang berada di jalan itu bukan hanya yang melakukan catwalk tapi yang mengambil gambar, mengambil foto, membuat konten tumpah ruah ke jalan sehingga lalu lintas terganggu,” kritik Komarudin. (liputan6/pel/d2)
Discussion about this post