MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah menyampaikan kebahagiaannya pada Dialog Penguatan Kelembagaan dan Koodinasi Antar-OPD dan Stakeholder dalam Percepatan Penurunan Stunting yang dilakukan oleh BKKBN dengan memilih Kota Medan sebagai tuan rumah.
Dialog yang dilakukan secara langsung dan daring ini juga diisi diskusi TP PKK serta apresiasi kepada pemenang lomba program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam Rangka Harganas 2022 di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu (6/7).
Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, menyampaikan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kerja sama seluruh pemerintah dalam menekan angka stunting, khususnya di Sumut yang saat ini prevalensinya masih menyentuh angka 25,7% sebagai upaya menyiapkan SDM dalam pembangunan Indonesia yang lebih baik.
“Mudah-mudahan acara ini bisa meningkatkan koordinasi, kerja sama kita semua dalam penurunan angka stunting. Stunting ini kalau tidak kita tekan akan menjadi mata rantai yang akan mengganggu pembangunan. Sejak dini kita harus siapkan generasi dan SDM yang lebih baik,” ujar Ijeck.
Ijeck juga berterima kasih kepada Kepala BKKBN yang telah berkunjung ke beberapa daerah di Sumut, di antaranya Nias untuk sosialisasi penurunan angka stunting kepada kepala daerah dan jajaran. Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan sesuai Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021, maka percepatan penurunan stunting harus menjadi perhatian utama seluruh pemangku kepentingan.
“Stunting menjadi ancaman kualitas generasi muda dan bangsa kita ke depan, sehingga harus diturunkan bersama-sama,” katanya.
Mencapai bonus demografi ini, tambah Hasto, Indonesia dihadapkan masalah generasi yang jumlahnya cukup besar. Disebutkan, generasi muda mengalami stunting 24,4 %, mental emotional disorder (9,8%), napza (5 %), autisme (1 %), dan 3 % penyandang difabel. Generasi yang kurang optimal hampir 40 % lebih dan yang terbesar stunting.
“Di tahun 2035, populasi orang tua cukup besar dengan pendidikan sebesar 80% tidak lulus SMP. Karena itu, generasi mudanya tidak produktif maka bonus demografi akan tertutup di tahun 2035 dan kita belum sempat sejahtera. Itu pentingnya investasi menyiapkan SDM terbaik di masa depan,” ujarnya.
Hasto turut menyampaikan apresiasinya terhadap Pemprov Sumut yang telah memberi dukungan kepada BKKBN dalam rangka penyelenggaraan Harganas ke-29 di Kota Medan.(wol/aa/d2)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post