BINJAI, Waspada.co.id – Dari target 2.500 ekor jumlah sapi di Kota Binjai, sebanyak 1.494 ekor atau sekitar 60 persen sudah divaksin guna mencegah wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK). Hal ini disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Binjai drh. Zefri.
Pelaksanaan vaksinasi PMK mencakup peternakan sapi yang ada di 5 kecamatan di Kota Binjai. “Saat ini kita sedang melaksanakan vaksinasi bagi hewan sapi ternak. Memang untuk vaksinasi PMK, kita lakukan bertahap dulu karena kita masih menunggu vaksin dari Dinas Peternakan di Sumut,” terang Zefri, usai vaksinasi hewan sapi di peternakan Tabebuya Farmland di Jalan Rukam Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, Rabu (10/8).
Dengan vaksinasi, Zefri berharap dapat meningkatkan kekebalan dan meminimalisir hewan ternak yang terjangkit PMK sehingga peningkatan ekonomi di sektor peternakan semakin meningkat.

Dikatakan, 5 kecamatan di Binjai seluruhnya merupakan zona hijau untuk penyebaran virus PMK. Maka sebagai dinas yang berkaitan, pihaknya menaruh atensi terkait vaksinasi hewan ternak. Dengan catatan vaksinasi ditujukan untuk sapi perah sehat dan bebas PMK, minimimal berusia (sapi) 2 minggu.
Menurut Zefri, hewan ternak yang tidak bisa divaksin di antaranya sedang dalam kondisi sakit. “Dalam pelaksanaannya, masing-masing tim membawa 1 botol vaksin merk Aftopor. Satu botol berisi 200 ml vaksin atau untuk 100 ekor sapi. Karena masing-masing sapi perah tersebut akan mendapatkan dosis sebanyak 2 ml,” jelasnya lagi.
Pengelola ternak sapi Tabebuya Farmland, Efendy Ibrahim, turut berterima kasih kepada pemerintah yang menggratiskan vaksinasi PMK pada hewan ternak.
“Mewakili peternak sapi saya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Peternakan yang telah melakukan vaksin PMK pada hewan ternak kami, sehingga hewan sapi kami sehat dan aman dari wabah PMK,” ucap Efendy.
Selain menyuntikkan vaksin PMK kepada hewan sapi, upaya dan langkah kongkret peternak sapi Tabebuya Farmland dalam memutus mata rantai penyebaran PMK juga dengan melakukan pengobatan, penyuntikan vitamin, dan menjaga sanitasi kandang agar lingkungan kandang selalu bersih.
“Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada hewan ternak kami yang sakit atau mati akibat terpapar PMK. Karena upaya pencegahan terus kami lakukan,” pungkasnya. (wol/rid/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post