MEDAN, Waspada.co.id – Peran penting partai politik adalah membawa kesejahteraan rakyat. Karenanya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta kader PDI Perjuangan terus memperkuat dan memperluas garis perjuangan sebagai partai ‘Wong Cilik’.
Hal itu disampaikan Edy saat menghadiri acara Rakerda III dan Rakor Pemenangan Pemilu 2024 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumut di Hotel Le Polonia Medan, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (26/8).
“PDIP punya sejarah, kita tahu awalnya adalah PNI, berubah menjadi PDI dan menjadi PDIP. Perubahan itu karena hal tertentu yang ingin perubahan pada bangsa ini (lebih baik),” ujar Gubernur Sumut.
Khusus PDIP, lanjutnya, dirinya memberikan apresiasi karena langkah partai yang tetap pada garis perjuangan, memilih bekerja, dan tidak terjebak euforia kemenangan. PDIP disebutkan sebagai jalan mendorong kepemimpinan dan partai tersebut dibutuhkan ikut serta dalam pembangunan Sumut.
Karena itu, kata Gubsu, jangan ada kata-kata yang menjurus kepada politik identitas (potensial SARA) di dalam tubuh partai. Sebab pimpinan parpol terutama PDIP, bukan memimpin kelompok agama atau suku tertentu, melainkan tugas menyejahterakan rakyat.
“Mungkin saya belum berbuat yang terbaik, tetapi selalu berusaha untuk yang terbaik. Tetapi saya senang dengan langkah partai ini. Saya ingin kehadiran partai ini benar-benar untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi Partai, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa tiga pilar partainya adalah para kader yang duduk di struktur kepengurusan, para legislator serta pimpinan lembaga eksekutif.
“Kepada seluruh kader, kita akan menghadapi masalah krisis pangan dunia, energi, dan air bersih. Untuk ketahanan pangan, kita mendapat penghargaan (swasembada beras). Bagaimana kekayaan ini bisa dimiliki bangsa sendiri, seperti sumber air bersih yang dikuasai asing,” katanya.
Selain mempertahankan garis perjuangan partai, Djarot meminta seluruh kader PDIP juga untuk bisa menjaga nama baik dan marwah organisasi. Caranya dengan tidak terlibat tindak korupsi. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post