JAKARTA, Waspada.co.id – Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman terus bekerja, dan tidak terprovokasi isu-isu yang tidak valid. Menurutnya, mengabdi kepada negara dan rakyat sesuai konstitusi merupakan tugas yang sangat mulia.
“Harapannya para pemimpin TNI ini terus bekerja dengan baik, mengabdikan diri sepenuh jiwanya menjaga kedaulatan negara,” kata Dave dihubungi wartawan, Selasa (6/9).
Dave mengaku tidak pernah mendengar isu ketidakharmonisan antara Andika Perkasa dengan Dudung Abdurachman. “Saya tidak pernah mendengar (perseteruan Panglima vs Kasad itu),” ujar Dave.
Pernyataan Dave ini disampaikan menanggapi pernyataan Anggota Komisi I Effendi Simbolon. Dave menyampaikan dia tidak tahu dari mana Effendi Simbolon mendapatkan isu perseteruan antara Andika dan Dudung tersebut. “Itu kan pandangan pribadinya Pak Effendi Simbolon. Saya tidak pernah melihat perseteruan apapun,” papar Dave.
Menurut Dave, semua prajurit TNI saling mendukung mengabdi pada konstitusi untuk rakyat. “Saya yakin semua prajurit TNI, apalagi Panglima TNI dan KSAD saling mendukung karena kita semua mengabdi pada konstitusi untuk rakyat, bukan kepentingan pribadi,” bebernya.
Sebelumnya, hubungan Andika Perkasa dengan Dudung Abdurachman dikabarkan tak harmonis. Kabar disharmoni itu disinggung anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon dalam rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu aktual lainnya dengan Menhan, Panglima TNI dan para kepala staf di ruang rapat Komisi I, gedung DPR, kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9).
“Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada Kasad,” kata Effendi dalam rapat digelar di ruang Komisi I DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Andika menjawab terkait isu disharmoni dengan Dudung. Dia membantah kabar tersebut. “Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda,” ujar Andika usai rapat kerja bersama Komisi I DPR.
Terpisah, Dudung Abdurachman langsung juga menghubungi Komisi I DPR RI untuk menjawab isu disharmoni dengan Andika Perkasa. Dudung sebelumnya tidak bisa hadir saat rapat Komisi I dengan Panglima TNI.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Dudung menyampaikan hubungannya dengan Andika baik-baik saja. Dalam kesempatan berikutnya, Dudung berjanji akan hadir rapat bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf.
“Dari Kasad usai rapat Jenderal Dudung sudah menghubungi kami juga menyatakan hal serupa. Beliau minta maaf tidak dapat hadir, menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi beliau harus berangkat ke Lampung,” kata Meutya dalam keterangannya, Selasa (6/9). (wol/merdeka/ril/d2)
Discussion about this post