MEDAN, Waspada.co.id – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara (BI Sumut) mendorong Pemprov Sumut untuk mengoptimalkan penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menjaga kestabilan harga komoditas pangan strategis sesuai SE Mendagri No.500/4825/Sj, seperti subsidi biaya transportasi produk pangan strategis.
Hal ini menurut Deputi Kepala BI Sumut, Ibrahim sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju inflasi sebagai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022 lalu. Karena kenaikan harga BBM diyakini akan mendorong kenaikan harga komoditas.
“Subsidi biaya transportasi ini kita harapkan bisa dilakukan segera, meski memang tergantung ketersediaan anggaran di masing-masing Pemda,” tuturnya di Kantor BI Sumut, Jalan Balai Kota, Jumat (9/9).
Sejauh ini kata Ibrahim, pihaknya belum mengetahui secara detil bentuk program apa yang akan dijalankan Pemerintah Provinsi Sumut dalam penggunaan BTT untuk mekan laju inflasi.
“Karena memang hal ini masih terus kita bahas,” kata Ibrahim.
Sebelumnya pada kegiatan tersebut, Kepala BI Sumut, Doddy Zulverdi, mengatakan, selain memberikan subsidi biaya transportasi produk pangan strategis, penguatan produksi, meningkatkan efisiensi distribusi, mengurangi lebih banyak rantai distribusi dan mengurangi penggunaan pupuk impor dan memperbanyak memakai pupuk organik juga menjadi cara untuk menekan inflasi di Sumut.
“Termasuk mengatur pola tanam sehingga tidak tergantung dalam satu periode. Dan ini sudah direkomendasikan ke Pemprov,” tandas Doddy, Jumat (9/9). (wol/eko/d1)
Discussion about this post