Waspada.co.id – Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya ia melihat tanda-tanda kecurangan bakal terjadi pada saat itu.
SBY mengaku tanda-tanda itu muncul dari bisikan yang datang ke telinganya. Bahkan, sebagai partai yang saat ini berseberangan dengan pemerintah, Demokrat disebut jangan berharap dapat mengajukan calon presiden dan wakil presidennya sendiri. Sebab, ada pihak yang berupaya mengatur Pemilu 2024 hanya akan diikuti dua poros yang mereka kehendaki.
Menanggapi pernyataan SBY, Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiadi mengatakan pemilihan presiden (pilpres) yang diikuti dua pasangan calon adalah mekanisme yang demokratis. Menurutnya, tidak ada masalah jika nantinya ketakutan SBY terbukti bila benar hanya tercipta dua poros saja.
“Jangan membodohi rakyat dengan menyatakan bahwa pilpres tidak demokratis jika diikuti dua pasangan calon,” katanya dilansir dari laman merdeka, Minggu (18/9).
Menurut Budi Arie, ciri pemilihan yang demokratis secara umum adalah ada kompetisi secara luber dan jurdil. Kompetisi ditandai dengan jumlah kontestan setidaknya dua pasangan calon.
Budi menyebut, berkaca pada Pilpres 2014 diikuti dua pasang calon, yakni Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Sedangkan Pilpres 2024 bersaing Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandi. Dia pun menyangsikan jika hal tersebut dianggap tidak demokratis.
Budi berharap, semua pihak dapat mendukung proses demokrasi yang baik tercipta pada Pemilu mendatang. Dia memastikan, saat ini semuanya proses terkait Pemilu 2024 sedang berproses.
“Kelak, akan tercipta 2 calon , 3 calon atau 4 calon menjadi kan ranahnya partai politik untuk memutuskan sesuai aturan konstitusi yang berlaku,” pungkasnya.(wol/mrz/mdk/d2)
Discussion about this post