Waspada.co.id – Presiden Joko Widodo sudah memastikan Indonesia tidak akan terkena sanksi dari FIFA terkait tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kepastian itu disampaikan berdasarkan surat yang didapat dari FIFA.
Bahkan, sebagai bentuk tindak lanjut atas tragedi Kanjuruhan, FIFA bersama dengan pemerintah Indonesia akan membentuk Tim Transformasi Sepakbola Indonesia. Hal ini dilakukan agar ke depan tragedi berdarah seperti di Kanjuruhan Malang tak akan terulang lagi.
Terlepas dari itu semua, meski FIFA tak memberikan sanksi kepada persepakbolaan Indonesia, tetap saja tewasnya seratusan orang usai menyaksikan laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya turut mempertaruhkan marwah sepakbola Indonesia di kancah sepakbola dunia. Karena memang tewasnya seratusan orang usai menyaksikan sebua pertandingan sepakbola merupakan sesuatu yang luar biasa.
Sepakbola memang tidak bisa dipisahkan dari rakyat Indonesia sejak dahulu. Sama seperti negara-negara lain di luar sana, olahraga di kulit bundar ini juga merupakan olahraga terfavorit di Indonesia meski sejauh ini prestasi yang ditunjukkan tidak sementereng olahraga lain, sebut saja bulutangkis.
Mestinya dengan kondisi tersebut, sepakbola justru menjadi hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, sekaligus menjadi wadah mempererat tali silaturahim. Di negara lain, sepakbola bahkan mampu menghentikan sebuah peperangan yang terjadi antara kedua negara. Misalnya saja, Perang Dunia pertama pada tahun 1914 silam, atau perang saudara yang terjadi di Pantai Gading pada tahun 2006 silam.
Untuk itu diharapkan tragedi maut kanjuruhan sudah sepatutnya tidak terulang lagi. Apalagi memang tragedi tersebut juga sudah membuat mata dunia tertuju kepada Indonesia, dan itu dibuktikan dengan banyaknya media luar negeri yang memberitakan tentang kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
Berita yang dipublish pun beragam, mulai dari standarisasi stadion di Indonesia, jumlah korban yang tewas, banyaknya gas air mata yang diarahkan kepada supporter Indonesia, dan lainnya.
Mau tidak mau, atau suka tidak suka Indonesia semakin mendapatkan sorotan dari negara-negara lain. Belum selesai masalah keamanan negara terkait kasus terorisme di Indonesia, kini semakin ditambah dengan kerusuhan yang terjadi di dunia sepakbola.
Lalu, akan dilakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk dapat saran dan masukan serta komitmen bersama. Keempat, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi risiko yang ada. Dan terakhir, pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Apapun yang dilakukan FIFA dan AFC, semuanya kembali kepada suporter Indonesia dan stakeholder lainnya. Mulai sekarang dewasalah dalam bersikap, dan yang harus diingat bahwa bukan hanya kita yang menyaksikan serta mendukung sebuah tim di dalam stadion.
Ada orang lain yang juga ingin menikmati pertandingan tersebut dengan aman dan nyaman. Ingat Itu! (***)
Discussion about this post