JAKARTA, Waspada.co.id – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6 SR mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (1/10) dini hari.
Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Astyka Pamumpuni, menyatakan gempa itu tidak ada hubungannya dengan ancaman gempa megathrust M 8,9 di zona Subduksi Pulau Siberut Mentawai.
“Secara langsung tidak berhubungan antara gempa megathrust dengan gempa Sesar Sumatera,” kata Astyka dalam keterangan tertulis.
Astyka menerangkan, gempa bumi Tapanuli Utara jika dilihat dari lokasi dan mekanisme gempanya merupakan gempa di tengah lempeng. Lokasinya berada di Sesar Sumatera. Kemungkinan besar disebabkan oleh bagian/segmen Sesar Sumatera.
Menurutnya, jika dilihat dari peta sesar aktif Indonesia (Sesar Sumatera termasuk yang sudah sangat baik dipetakan), gempa Tapanuli Utara ini berada di Segmen Renun A.
“Sesar Sumatera telah sejak lama diketahui sebagai sesar aktif. Gempa-gempa di sekitar sesar Sumatera sesuatu yang tidak bisa dihindari,” terangnya sembari mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gempa bumi.
“Potensi gempa selalu ada. Baik di megathrust maupun di Sesar Sumatera,” pungkasnya.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post