MALANG, Waspada.co.id – Akibat insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, yang menggelar laga antara Persebaya kontra Arema, sebanyak kurang lebih 130 orang meninggal dunia, Sabtu (2/10).
Federasi Sepakbola dunia atau FIFA pun kemungkinan bakal memberikan sanksi kepada sepakbola Indonesia, salah satunya pemberhentian Liga 1 Indonesia. Sebab di tragedi Kerusuhan Kanjuruhan itu ada beberapa regulasi standart FIFA yang dilanggar.
Diketahui, berdasarkan aturan FIFA yang tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 poin b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa.
Kalau memang nantinya Liga 1 Indonesia resmi diberhentikan. Lalu bagaimana dengan Liga 2 Indonesia? Mengingat insiden kericuhan bukan hanya sering terjadi di Liga 1 tapi juga Liga 2 Indonesia.
Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan juga mengatakan, pihaknya menyesakkan adanya Tragedi Stadion Kanjuruhan itu.
Ia mengatakan, tak seharusnya hal tersebut terjadi. Mereka pun meminta maaf dengan hal tersebut.
“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut,” kata Iriawan dikutip dari situs PSSI.
Ia juga sudah menegaskan kompetisi Liga 1 untuk sementara dihentikan. Arema FC juga tak boleh lagi menjadi tuan rumah.
“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” ujarnya.(wol/berbagai sumber/ari/d2)
Discussion about this post