JAKARTA, Waspada.co.id – Target tahun ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno optimistis kunjungan wisatawan mancanegara capai 1,8 juta hingga 3,6 juta wisatawan.
“Optimisme ini sejalan dengan terus meningkatnya minat dan kepercayaan wisman terhadap Indonesia,” tuturnya melalui keterangan pers, Selasa di Jakarta, (11/10).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman Indonesia hingga Agustus 2022 telah mencapai 1,86 juta orang. Sandi optimistis jumlah kunjungan hingga akhir tahun 2022 dapat mencapai 2,5 juta orang.
“Alhamdulillah target sangat dalam posisi bisa kita capai dalam ambang batas tengah, jadi karena 1,8-3,6 (juta) [maka] ambang batas tengahnya itu kita lihat sekitar 2,5 juta bisa tercapai,” ungkap Sandi.
Diketahui meningkatnya angka kunjungan wisman ke Indonesia selain tidak lepas dari semakin pulihnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap pariwisata Indonesia, juga ditopang oleh penyelenggaraan berbagai event internasional, khususnya rangkaian Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan berlangsung pada November 2022 di Bali.
“Acara G20 ini tentunya sangat patut kita syukuri bahwa sektor-sektor kuliner, fesyen, dan kriya ini tumbuh dan berkembang. Alhamdulillah, ini sudah membuka 33 ribu lapangan kerja baru, peningkatan konsumsi domestik sudah sampai Rp1,7 triliun dan meningkatkan citra positif kita,” kata Sandi.
Berharap saat lepas G20 dan memasuki masa liburan, jumlah penerbangan akan semakin ditambah sehingga harga tiket pesawat dapat lebih terjangkau. Ia juga berharap penambahan tersebut juga diiringi dengan peningkatan keterisian kursi.
“Harapan bagi kita tentunya [harga] tiket pesawat ini akan berangsur turun karena semakin banyak penambahan jumlah penerbangan. Bali baru saja ditambah beberapa jumlah penerbangan, juga ada penambahan jumlah penerbangan ke beberapa destinasi seperti Labuan Bajo, tentunya kita sangat syukuri,” ungkapnya.
“Kita ditargetkan untuk menambah pergerakan wisatawan nusantara sampai 1,4 miliar. Karena, kita jauh tertinggal dibanding Cina, dibanding Australia yang kunjungan wisatawan nusantaranya pergerakannya jauh lebih tinggi dibanding kita,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Discussion about this post