MALANG, Waspada.co.id – Hingga siang hari ini, Minggu (2/10) sebanyak 130 orang meninggal dunia akibat kerusuhan kelar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, pada Sabtu (1/10) malam.
Kadis Kesehatan Kabupaten Malang Wijayanto Wijoyo menuturkan sekira 20 korban dalam kondisi kritis usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sedangkan korban meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 130 orang hingga Minggu (2/10) pagi.
“Meninggal dunia ada 130 orang, bertambah satu orang. Kondisi kritis tidak terlalu banyak, sekitar 20-an orang,” ujarnya.
“Luka-luka, ada luka memar, ada patah tulang, sesak nafas yang agak banyak,” lanjut Wijayanto.

Dari sejumlah data yang dihimpun, jumlah korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan merupakan nomor dua yang paling mengerikan di dunia. Tragedi di Stadion Kanjuruhan menggeser insiden di Accra Sports Stadium, Accra, Ghana pada 5 September 2001 dengan korban 126 orang, yang sekarang harus turun ke posisi ketiga.
Sementara itu, insiden jumlah kematian suporter terbanyak dalam sejarah sepak bola dunia terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 dengan korban 328 orang. Sementara insiden paling mengerikan nomor empat berlangsung di Kathmandu Hailstrom, Kathmandu, Nepal pada 3 Desember 1988. (wol/berbagai sumber/ari)
Discussion about this post