KUALA LUMPUR, Waspada.co.id – Datuk Seri Anwar Ibrahim telah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia di hadapan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ahmad Shah. Ketua Pakatan Harapan diambil sumpah jabatannya di hadapan Raja pada pukul 17.00 waktu setempat di Istana Negara, Kuala Lumpur.
Pada pemilihan umum Malaysia, Sabtu (19/11) tidak ada pihak yang dapat memperoleh mayoritas sederhana untuk membentuk Pemerintah Federal yang baru.
Tiga koalisi utama, yaitu Pakatan Harapan, Perikatan Nasional, dan Barisan Nasional, masing-masing memenangkan 82, 73, dan 30 kursi, menghasilkan parlemen gantung. Partai politik dan koalisi gagal mencapai konsensus setelah Pemilu berakhir.
Diwartakan The Star, pertemuan khusus diadakan pada pukul 11 pagi pada Kamis, (24/11) di antara para penguasa Melayu. Pertemuan khusus diadakan untuk memungkinkan Yang di-Pertuan Agong meminta pendapat sesama penguasa tentang pembentukan pemerintahan baru.
Sebelum ditetapkan menjadi PM Malaysia, Anwar harus melakoni drama karena tak ada pemenang mutlak dalam Pilihan Raya Umum (PRU) ke-15 alias pemilu parlemen di negara itu yang digelar Sabtu (19/11).
Anwar dan saingan terberatnya, pemimpin koalisi Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin, sempat saling klaim kemenangan.
Namun Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, akhirnya mengakhiri drama itu dengan menunjuk Anwar menjadi PM yang baru pada Kamis siang.
Nama Anwar keluar sebagai pemenang setelah Raja Abdullah berkonsultasi dengan sejumlah politikus koalisi Barisan Nasional (BN) dan sembilan sultan yang memimpin negara bagian dalam rapat darurat Kamis pagi.
Dengan penunjukan tersebut, maka drama panjang Anwar menuju kursi panas PM usai sudah. Datuk Seri Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10. (okz/astroawani/pel/d1)
Discussion about this post