LHOKSEUMAWE, Waspada.co.id – Gerakan Pemuda Ansor (GP-Ansor) Kota Lhokseumawe, meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap segala bentuk provokasi negatif yang berpotensi mengganggu ketenangan dan kenyamanan warga dan Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Ketua GP-Ansor Kota Lhokseumawe Fakhrurrazi, mengatakan perpecahan yang dilakukan Ketua DPRK Lhokseumawe akan berpotensi memecah belah umat di Kota Lhokseumawe.
“Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf dengan pernyataannya tersebut di beberapa media akan menimbulkan potensi adanya pemecahan belah antarumat agama di Lhokseumawe. Jangan menggiring opini publik kepada narasi yang intoleransi dalam bentuk berita provokatif di beberapa portal media,” ujarnya dihubungi Waspada Online, Rabu (9/11).
Menurut Fakhrurrazi, masyarakat di Kota Lhokseumawe sangat baik-baik saja dalam bertoleransi antarumat beragama. Dengan pernyataan beliau (Ketua DPRK Lhokseumawe) yang menyatakan adanya upaya kristenisasi tentang perekrutan PPPK bagi tenaga guru pelajaran agama non-muslim.
Akibat pemberitaan yang sedang bergulir di masyarakat dengan pernyataan Ketua DPRK Lhokseumawe. “Ya mudah-mudahan beliau selalu tabayyun dalam setiap tindakannya jangan ugal-ugalan,” ujarnya.
“Keputusan perekrutan tersebut yang ditandatangani oleh Pj Walikota Lhokseumawe tersebut pastinya sudah dipertimbangkan secara matang. Karena formasi tersebut merupakan dari KemenPAN RB, masyarakat Lhokseumawe sudah mengetahui hal tersebut,” katanya.
Lanjutnya, warga Lhokseumawe sangat antusias terhadap kebijakan dan kinerja yang dilakukan oleh Pj Walikota Lhokseumawe. Ia berharap masyarakat Kota Lhokseumawe selalu mendukung kebijakan pemerintah terhadap kebijakan yang telah dilakukan.
“DPRK Kota Lhokseumawe ini kan representatif masyarakat, jadi jangan ugal-ugalan dalam sikap lebih baik tabayyun,” tutur Fakhrur.
Untuk diketahui beredarnya isu slot untuk guru PPPK non-muslim di Lhokseumawe sebanyak 15 orang, yang tersebar pada sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Lhokseumawe.
Hal tersebut kemudian mendapat perhatian khusus dari ketua DPRK Lhokseumawe yang menganggap bahwa hal tersebut bersalahan dengan marwah syariat Islam di Kota Lhokseumawe. (wol/fik/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post