NUSA DUA, Waspada.co.id – Moment kehangatan Presiden RI ke-6 SBY dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri ketika menghadiri gala dinner ajang KTT G20 di GWK, Bali, Selasa (15/11) malam, banyak beredar di kalangan jurnalis juga media sosial.
Politisi Partai Demokrat, Imelda Sari turut membagikan potret ketika Mega dengan merapatkan kedua tangan di depan dada membentuk salam namaskara atau namaste, dengan posisi kepala sedikit menunduk di hadapan SBY yang mengenakan masker hitam.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan tidak menampik kesan keharmonisan tersebut tersebut. Malahan eks Menkop pada periode kedua pemerintahan Presiden SBY menilai kedua figur tersebut memiliki hubungan yang baik, hanya saja dipersepsikan tidak akur lantaran politik.
“Ya saya pikir sih yang dulu, yang lewat ya sudah lah, lewat,” kata Syarief, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11).
Syarief menilai, SBY merupakan figur yang terbuka untuk berkomunikasi. “Saya pikir baik-baik saja. Pak SBY juga sangat terbuka, dan mengutamakan komunikasi yang baik ya. Selama ini juga Pak SBY begitu, sangat terbuka,” kata Syarief.
Sebelumnya, beredar pula potret SBY duduk satu meja bersama Megawati pada gala dinner penyelenggaraan KTT G20. Kendati keduanya tidak duduk bersebelahan dalam meja melingkar, peristiwa tersebut seolah memiliki makna tersendiri. Keduanya duduk berhadapan diapit antara lain Try Sutrisno, Puan Maharani, Jusuf Kalla, seolah memiliki makna mendalam. (inilah/pel/d1)
Discussion about this post