JAKARTA, Waspada.co.id – Jangkrik selama ini menjadi serangga yang biasa menjadi pakan hewan lain. Namun, jangkrik sebenarnya bisa diolah menjadi bahan pangan dan dikonsumsi manusia karena memiliki banyak manfaat.
Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah memaparkan data yang menunjukkan dari sekian banyak serangga, jangkrik memiliki ragam manfaat. Serangga ini, kata guru besar ilmu gizi IPB University itu, memiliki kandungan energi yang rendah dan tinggi protein.
“Tinggi protein biasanya digunakan untuk masa pemulihan, jika untuk orang normal biasa digunakan untuk pembentukan otot, gizi bagi ibu hamil dan pertumbuhan bagi anak. Sedangkan kandungan energi yang rendah, jangkrik punya keunggulan untuk healthy diet, kaya vitamin dan mineral, protein, dan asam-asam lemak esensial,” kata Handinsyah dalam webinar Alinea Forum bertajuk Membedah Potensi Ekspor Tepung Jangkrik untuk Pangan, Senin (31/10).
Masih dari data yang sama, Hardinsyah menyampaikan olahan dari jangkrik berupa tepung memiliki kandungan protein dua kali lipat lebih tinggi dibanding daging sapi, dada ayam, telur, dan ikan salmon.
Selain protein, kandungan kalsium jangkrik lebih banyak ketimbang susu. Zat besi dalam olahan pangan dari jangkrik juga lebih banyak dibandingkan sayuran hijau.
“Jangkrik juga memiliki serat lebih banyak, yang biasanya pada protein hewani jarang sekali yang berserat. Kemudian jangkrik mengandung Omega 3, yang biasanya ditemukan pada ikan salmon dengan harga relatif mahal sekali,” ujarnya.
Discussion about this post