ACEH UTARA, Waspada.co.id – Angka stunting tinggi di Provinsi Aceh, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh Utara bergerak untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya imunisasi dan makanan bergizi bagi anak untuk pencegahan stunting.
Ketua TP-PKK, Nurmaziah, mengatakan sosialisasi tersebut dilakukan guna meningkatkan kesadaran orang tua bahwa pentingnya imunisasi dan makanan bergizi untuk pencegahan stunting pada balita yang berada di Aceh Utara.
“Hari ini kita sosialisasi dan memberikan paket nutrisi untuk anak stunting. Karena perubahan gizi pada anak harus dilakukan karena mereka (anak-anak) merupakan penerus bangsa yang harus dirawat dari sejak dini,” kata Nurmaziah, Jumat (11/11).

Lanjutnya, bahwa stunting adalah tentang pertumbuhan tubuh anak dengan kondisi tinggi badan lebih pendek dari pada standar usianya. Hal itu disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
“Kekurangan gizi pada masa janin dan usia dini akan berdampak pada perkembangan otak, rendahnya kemampuan kognitif, yang akan mempengaruhi prestasi sekolah dan keberhasilan pendidikan,” ujarnya.
Camat Meurah Mulia Andree Prayuda, di kegiatan sosialisasi stunting pada warganya mengatakan bahwa penanganan stunting harus segera dilakukan, dengan memberikan pemahaman serta paket nutrisi secara simbolis untuk anak adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan angka stunting di daerah pemerintahannya.
“Sekitar 194 anak di Kecamatan Meurah Mulia mengalami stunting. Untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa yang khususnya Aceh, kita melakukan sosialisasi kepada orang tuanya guna mencegah hal tersebut,” ujar Camat Meurah Mulia.
Katanya, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk menyelamatkan generasi Aceh Utara, yaitu memberikan sosialisasi pemahaman tentang stunting, pola hidup sehat pada keluarga, sedikit paket nutrisi untuk memancing anak yang terkena stunting.
“Harapan saya ke depannya, semoga dengan adanya sosialisasi seperti ini orang tua dapat mengetahui. Dikarenakan efeknya tidak sekarang, namun puluhan tahun kedepan. Sehingga dapat mencegahnya sejak dini,” pungkasnya.(wol/fik/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post