MEDAN, Waspada.co.id – Capaian vaksinasi Booster masih rendah dengan persentase 41,82 persen dari jumlah penduduk 14 juta jiwa di Sumatera Utara (Sumut).
“Capaian ini belum setengahnya dari warga Sumut,” sebut Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Syarifah Zakiah, kepada wartawan di Medan, Kamis (1/12).
Syarifah mengungkapkan, Dinkes Sumut terus mendorong dan memaksimalkan Booster dengan membuka central vaksinasi di masing-masing daerah di Sumut.
Ia menilai, faktor penyebab masyarakat tidak melakukan Booster, karena vaksinasi suntik kedua sudah dianggap cukup. Sehingga, masyarakat tidak mau lagi melakukan vaksinasi ketiga hingga keempat atau Booster pertama dan kedua.
“Karena masyarakat banyak yang mengira sudah vaksin 1 dan 2 saja sudah cukup, jadi tak perlu lagi Booster. Apalagi saat ini masyarakat secara umum sudah menganggap biasa saja mengenai Covid-19 ini,” ungkapnya.
Syarifah menjelaskan, untuk vaksin keempat atau Booster kedua disebutkan masih dikhususkan untuk tenaga kesehatan (Nakes) dan lansia. Kenapa Lansia?, lantaran Lansia memiliki banyak komorbid dan lebih gampang terpapar Covid-19.
“Lantaran capaian vaksinasi Booster pertama masih kurang maksimal. Maka, kita kembali ingatkan dan galakkan vaksin Booster pertama untuk masyarakat dan Booster kedua untuk nakes dan Lansia kini sudah dan sudah mencapai 50,31%,” ungkapnya.
Syarifah menambahkan, Dinkes Sumut juga terus mengkoordinir dan menggalakkan promosi vaksin ini melalui Prokes yang diajak penyuluhan, seperti ke pusat pasar atau pusat perbelanjaan atau di pengajian dan juga di rumah ibadah, seperti di gereja, masjid, dan lainnya untuk menyiarkan bagaimana kepentingan Booster pertama dan kedua untuk Lansia.
“Jadi kita mengajak kesadaran masyarakat akan pentingnya Booster pertama dan kedua ini,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post