Waspada.co.id – Burung Kedasih memiliki mitos seram yang berkembang di masyarakat. Bahkan saat burung kedasih berbunyi, masyarakat cenderung menilai sebagai tanda adanya akan kematian. Namun, banyak juga yang memelihara burung ini, bahkan tak pernah percaya akan mitos-mitosnya.
Jenis Burung Kedasih yang Ada di Indonesia
Burung Kedasih ini ternyata tak hanya punya satu jenis, melainkan ada empat jenis burung yang memiliki ciri-ciri dan habitat hidup yang berbeda-beda. Berikut agar lebih mengenalnya, simak ulasan menurut informasi burung lengkap ini!
1. Kedasih Lurik atau Wiwik Lurik
Jenis yang pertama juga sering disebut Wiwik Lurik karena memiliki bagian tubuh atas berwarna coklat terang dan bagian bawah putih bergaris hitam. Burung ini memiliki iris mata kuning, paruh bawah kekuningan dengan paruh atas kehitaman.
Biasanya burung ini memakan ulat, larva, kupu-kupu dan serangga lainnya. Cacomantis Sonneratii biasa menyimpan telurnya pada bulan Oktober dan Februari sampai Juni. Habitatnya di hutan terbuka, semak sekunder, pinggiran hutan dan lahan-lahan pertanian.
Penyebarannya meliputi Cina, Filipina, India sementara di Indonesia sendiri meliputi Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
2. Kedasih Kelabu atau Wiwik Kelabu
Burung Wiwik Kelabu ini ukurannya lebih kecil jika dibandingkan lainnya. Burung yang sudah dewasa akan memiliki warna kepala abu-abu, punggung coklat dengan perut dan ekor berwarna abu-abu keseluruhan.
Sementara burung muda bisa dilihat dari tubuh atasnya yang berwarna coklat bergaris hitam dan bagian bawah putih bergaris halus. Burung ini sering muncul di musim penghujan, sedang ketika kemarau hampir tak pernah terdengar suaranya. Biasanya burung ini memakan buah kecil, kumbang, serangka, hingga laba-laba.
Sama halnya burung wiwik lainnya, burung ini lebih sering menyerang sarang prenjak, cinenen, atau cica daun. Pada bulan Oktober, Februari dan April burung ini berkembang biak.
3. Kedasih atau Wiwik Uncuing
Jenis selanjutnya yaitu Wiwik Uncuing yang satu jenis paling banyak ditemukan di Indonesia. Sementara bagian punggung, sayap dan ekornya berwarna coklat keabu-abuan. Hampir mirip dengan wiwik kelabu tapi warnanya cenderung lebih gelap.
Burung ini adalah burung parasit yang menyerang sarang meninting, kipasan, bantet, dan ciblek. Penyebaran atau berkembang biak pada bulan Januari hingga September. Biasanya makanan burung ini yaitu serangga, ulat bulu, dan belalang.
4. Kedasih Hitam atau Wiwik Hitam
Jenis yang terakhir yang sering membuat takut masyarakat yaitu Kedasih Hitam. Semua tubuhnya berwarna hitam mengkilap dengan paha putih dan bulu ekornya berwarna putih. Burung ini memiliki iris mata coklat untuk jantan dan kuning untuk betina.
Makanan utama burung ini menurut dari kacer yaitu buah-buahan, laba-laba, serangga, ulat, dan kumbang. Wiwik hitam parasit yang sering menyerang sarang kucica dan timaliidae. Biasanya berkembang biak saat Juli, September, November sampai Maret.
Itulah jenis Burung Kedasih yang memiliki ciri dan habitat berbeda-beda menurut kami. Dari keempat jenis Kedasih, mungkin bisa berkumpul dalam satu wilayah sehingga terkadang suaranya bersautan. Inilah yang menjadi seperti melodi indah dari volume dan jenis suara yang berbeda pula. (*)
Discussion about this post