JAKARTA, Waspada.co.id – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Indonesia membutuhkan ribuan dokter spesialis. Saat ini angka produksi dokter dan tidak merata distribusi dokter spesialis ke seluruh fasyankes di Indonesia sudah terjadi.
“Dokter spesialis kita kurangnya masih ribuan, terutama dokter-dokter di daerah-daerah, di luar Jawa,” katanya di Gedung PBNU di Jakarta, Rabu (14/12).
Menurutnya, dalam upaya pemenuhan kekurangan Kemenkes melakukan sejumlah akselerasi seperti pemberian beasiswa bagi 2.500 dokter hingga keterjangkauan biaya pendidikan.
“Mulai dari bentuk pendidikan, biar lebih murah, bisa lebih diakses oleh seluruh masyarakat,” tuturnya.
Budi mengungkapkan, berdasarkan data WHO, rasio kebutuhan dokter untuk warga negara Indonesia 1:1.000, sedangkan rasio untuk negara maju 3:1.000 dokter. Bahkan beberapa negara berupaya mencapai rasio 5:1.000 dokter.
Di Indonesia, rumah sakit terutama yang berada di luar Pulau Jawa kekurangan dokter spesialis. Seharusnya satu RSUD minimal memiliki tujuh dokter spesialis.
“Kita cek ke rumah sakit daerah, RS daerah itu minimal punya tujuh dokter spesialis. Yang kurang itu ribuan,” ungkapnya pembentukan konsep pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit dapat memungkinkan sistem pembayaran gaji bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
“Untuk mendukung upaya produksi dan pemerataan dokter spesialis kita akan kerjasama dengan Kementerian Keuangan dan pemerintah daerah untuk memastikan gaji mereka dibayar dengan cukup,” pungkasnya. (wol/republika/lvz/d2)
Discussion about this post