MEDAN, Waspada.co.id – Kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum LS salah satu guru SMP negeri di Medan terhadap lima siswanya menjadi perhatian serius kalangan anggota Komisi II DPRD Medan, salah satunya Johannes Hutagalung.
Ditegakkannya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan supaya menindak tegas oknum guru tersebut. Sebab, tindakan tak terpuji itu tidak boleh ditolelir karena telah merusak mental anak dan citra pendidikan.
“Kita harapkan Disdik Medan bertindak tegas dan pecat oknum guru bila terbukti berbuat bejat terhadap siswinya,” tegasnya, Selasa (6/12).
Untuk saat ini, kata Johannes, oknum guru dimaksud jangan diperlihatkan lagi di sekolah. Karena apabila terlihat para siswa akan berdampak buruk terutama mental anak. Sama halnya kepada polisi, ia berharap supaya melakukan proses secepatnya. Mengungkap kejadian dengan baik. “Kita berharap tidak ada intervensi kepada polisi hingga dapat melakukan proses dengan baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, lima orang siswi SMP negeri di Medan diduga mengalami tindakan pelecehan oleh oknum guru berinsial LS. Kasus itu dilaporkan sejumlah orang tua murid ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan yang tertuang dalam laporan polisi nomor : LP/B/3694/XII/2022/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 3 Desember 2022.
Guru yang disebut-sebut mengajar mata pelajaran olahraga SMP negeri di Medan itu, dilaporkan karena melakukan pelecehan dalam bentuk memegang bagian-bagian tubuh sejumlah siswi-siswinya.
Orang tua salah satu korban FK menyebut dugaan pelecehan seksual ini terjadi di lingkungan sekolah. “Kami baru siap membuat laporan ke Polrestabes Medan, nanti mau visum juga,” kata FK, orang tua salah satu korban, Sabtu (3/12) lalu.
Adapun modus guru SMP berinisial LS, dengan cara memanggil para siswi, lalu memeluk dan meraba-raba bagian intim korbannya.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan mulai memproses dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru SMP negeri di Medan berinisial LS, terhadap lima orang siswinya.
“Sudah kita terima laporannya,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, Senin (5/12) kemarin seraya mengatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari laporan orang tua korban, dan proses pemeriksaan sedang berjalan.(wol/mrz/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post