BINJAI, Waspada.co.id – Pengosongan secara mendadak toko, atau kedai pedagang di Pasar Tavip jelang revitalisasi yang dijadwalkan dimulai sekitar Januari 2023 mendatang, dinilai terkesan membingungkan. Pendapat itu dilontarkan anggota DPRD Kota Binjai, Ardiansyah Putra, saat berlangsungnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) di lantai 2 Ruang Rapat Komisi B, Rabu (28/12).
Sejak awal, katanya, tidak ada sosialisasi dan musyawarah ke pedagang. “Pedagang diminta mengosongkan kios atau kedai secara mendadak, ada apa ini?,” ketus Ardian.
Politisi Fraksi PAN itu mengatakan, belum ada pencerahan yang jelas dari Dinas Tenaga Kerja terkait hasil audiensi dengan pedagang akhir Desember 2022.
“Ada point-point jadi catatan, Disnaker cenderung membingungkan, tidak ada informasi pasti hingga buat masyarakat pedagang jadi kesulitan. Aspirasi masyarakat saat audiensi kemarin, mereka meminta atensi Pemda,” ujar legislator dari Binjai itu.
“Meskipun berasal dari APBN, namun ada juga APBD yang digunakan untuk Detail Engineering Design (DED), ini uang rakyat, uang bapak-bapak juga,” tambah dia, menyampaikannya kepada pedagang yang hadir.
Rapat Dengar Pendapat dihadiri sejumlah anggota termasuk Ketua DPRD, Kepala Dinas Pasar, Kabag Hukum, Kadis PUPR dan para perwakilan pedagang. (wol/rid/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post