DOHA, Waspada.co.id – Maroko berhasil menorehkan sejarah sekaligus mengukir prestasi bagi benua Afrika dan juga dunia Arab yang lebih luas dalam perhelatan Piala Dunia.
Tim berjuluk ‘Singa Atlas’ itu sanggup melangkah ke babak semifinal setelah menundukkan Portugal dengan skor 1-0 dalam laga perempat final di Stadion Al-Thumama, Sabtu (10/12/2022). Gol tunggal Maroko dicetak Youssef En-Nesyri pada menit ke-42.
Belum pernah ada tim dari Benua Afrika yang mencapai semifinal Piala Dunia. Kamerun (tahun 1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010) semuanya gagal melewati babak delapan besar.
Moncef Belkhayat, mantan menteri pemuda dan olahraga Maroko, mengatakan bahwa ’40 juta orang Maroko’ berada di belakang Achraf Hakimi dan rekan-rekannya.
Maroko sejatinya pernah menundukkan Portugal pada Piala Dunia 1986 untuk menjadi tim Afrika pertama yang mencapai putaran kedua.
Maroko juga menjadi tim pertama dari wilayah Afrika Utara yang memenangkan satu poin di Piala Dunia 1970 dan menjadi yang pertama memuncaki grup pada Piala Dunia 1986 lalu lolos ke-16 besar.
Di putaran final Piala Dunia 2022 Qatar, Maroko lolos ke babak 16 besar dengan bermain imbang melawan runner-up 2018 Kroasia, menang atas Belgia –peringkat kedua dunia– serta Kanada di Grup F.
Sebelum pekan ini, satu-satunya kekalahan Maroko pada laga knock-out Piala Dunia adalah kekalahan tipis dari Jerman Barat tahun 1986. Tapi hampir empat dekade setelah kegagalan itu, Maroko mencatat sejarah baru dengan kemenangan sensasional atas Spanyol melalui adu penalti.
“Kami memecahkan langit-langit kaca dan sekarang langit adalah batasnya,” kata Amine El Amri, seorang penulis koran Maroko Le Matin kepada BBC Sport.
“Seseorang harus memiliki kerendahan hati – tetapi juga ambisi. Mengapa tidak bermimpi memenangkan Piala Dunia? Itu mungkin tidak terjadi hari ini, atau dalam empat tahun, atau dalam 12 tahun, tetapi itu mungkin saja terjadi.”
Maroko tampil mengesankan di Qatar dengan pertahanan baja. Mereka hanya kebobolan satu kali dalam empat pertandingan, dan gelandang Sofyan Amrabat menarik perhatian dengan kemampuan berlari dan tekelnya yang tiada henti.
“Kami selalu bisa memainkan sepak bola yang indah, tapi saya pikir di Piala Dunia ini, sangat mengesankan bagi saya bagaimana para pemain bertarung satu sama lain,” kata mantan gelandang Maroko, Rachid Azzouzi, kepada BBC Sport.
“Tidak ada yang menempatkan ego di atas tim dan mereka saling mengorbankan diri. Ini adalah keterampilan yang Anda butuhkan di Piala Dunia.”
Discussion about this post