MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara, Nezar Djoeli, menanggapi pernyataan mantan Ketua DPW PSI DKI Michael Sianipar usai mundur dari PSI.
Nezar mengatakan, sebagai kader yang pernah dibesarkan PSI, Michael jangan merasa lebih besar dari Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha.
“Saya ingatkan perjuangan PSI itu mati satu tumbuh seribu. Jangan pernah merasa paling berjasa membesarkan PSI karena Ketua Umum Giring Ganesha dan para Dewan Pembina lah yang tak henti membangun barisan PSI termasuk di DKI Jakarta,” katanya, Sabtu (17/12).
Nezar menegaskan, PSI merupakan partai yang paling siap bertarung pada pemilu 2024 dengan tegak lurus pada keputusan DPP.
“Posisi mantan Ketua DPW DKI Jakarta tersebut tidaklah sebanding dengan Ketua Umum PSI yang selama ini bekerja dan melakukan konsolidasi hampir di semua provinsi se Indonesia dan lolos menjadi peserta pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.
Menurutnya, langkah yang diambil oleh mantan Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Sianipar yang mengundurkan diri sebagai kader sudah tepat.
“Dari pada diberhentikan oleh DPP PSI yang selama ini melihat dan memiliki sejumlah catatan hitam terhadap Michael yang nantinya akan menjadi dasar pengambilan keputusan pemberhentian,” tuturnya
Pada kesempatan itu salah satu kader baru PSI, Sahat Simatupang, enggan menanggapi mundurnya Michael Sianipar dan Rian Ernest.
Namun, ia menilai PSI sangat ketat dan mengikuti gerak-gerik kadernya. “Itu yang saya rasakan. Mungkin itu juga yang menyebabkan kader PSI yang berbeda haluan dan kepentingan dengan DPP harus mundur dari pada dipecat,” pungkasnya.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post