Perbandingan keuntungan investasi SBN dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Untuk membandingkan SBN tentunya dengan instrumen investasi lainnya yang minim resiko (low risk) karena tidak dapat dibandingkan dengan instrumen yang high risk seperti saham atau valuta asing.
Pada tabel di bawah ini dapat dilihat beberapa jenis investasi.
ORI
(Obligasi Republik Indonesia) |
SBR
(Saving Bonds Retail) |
Deposito | Reksadana | Saham | |
Sifat | SBN | SBN | Tabungan | Portofolio Efek | Penyertaan pada perusahaan |
Tenor (jatuh tempo) | 3 tahun | 2 tahun | 3,6,12,24 bulan | Tidak Ada | Tidak Ada |
Kupon/Bunga | Tetap, dibayar tiap bulan | Floating with floor, dibayar tiap bulan | Bunga deposito, bisa berubah tiap saat | NAB (Nilai Aktiva Bersih) | Dividen |
Dividen | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Perdagangan di pasar sekunder | Bisa diperdagangkan setelah kupon pertama | Tidak bisa, tapi ada opsi early redemption | Tidak bisa | Bisa diperdagangkan | Bisa diperdagangkan |
Potensi Capital Gain | Ada | Tidak ada | Tidak ada | Ada | Ada |
Jaminan Pemerintah | 100% | 100% | Maksimal Rp 2 miliar | Tidak ada | Tidak ada |
Sumber: Bareksa
Dilihat pada tabel di atas, ada 3 jenis instrumen yang memiliki jaminan pemerintah, yang berarti masuk dalam kategori low risk. Mari kita bandingkan antara salah satu jenis SBN yaitu ORI dengan Deposito, mana yang lebih menguntungkan. Walaupun dilihat dari jaminan pemerintah lebih unggul ORI dibandingkan dengan Deposito (yang hanya dijamin sampai Rp 2 miliar saja).
Untuk tabel di bawah ini, diilustrasikan bulan Oktober 2022 kita memiliki uang Rp 100 juta. Untuk mengoptimalkan dana tersebut, dibuatkan perbandingan investasi dengan resiko minimal antara ORI022 dan Deposito di perbankan Himbara yang menawarkan suku bunga tertinggi per Oktober 2022.
ORI022 | Deposito Bank | |
Saldo Awal | Rp 100.000.000 | Rp 100.000.000 |
Kupon (bunga) | 5,95% | 2,50% |
Pajak | 10% | 20% |
Kupon (bunga) bersih | 5,36% | 2,20% |
Keuntungan per tahun | Rp 5.355.000 | Rp 2.200.000 |
Keuntungan per bulan | Rp 446.250 | Rp 183.333 |
Yang perlu diketahui yaitu imbal hasil ORI022 lebih tinggi 5 basis poin dibandingkan SBN Ritel seri sebelumnya, yakni Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 dengan imbal hasil 5,90%, yang masa penawarannya berakhir pada 14 September 2022.
Imbal hasil dari seri ORI022 juga merupakan yang tertinggi dibandingkan SBN Ritel seri-seri sebelumnya di tahun 2022. Dibandingkan seri sebelumnya yakni ORI021 yang imbalannya 4,90%, maka imbal hasil ORI022 lebih tinggi sebanyak 1,05%.
Jadi dilihat histori penerbitan SBN selama ini imbal hasilnya selalu lebih tinggi dari suku bunga deposito dengan nilai tambahnya yaitu pajak yang dikenakan lebih kecil dari deposito dan minim resiko karena dijamin pemerintah sebesar 100%.
Dari perkembangan penerbitan SBN Ritel dari 2016 sampai semester I 2022 meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai investasi di instrumen SBN dengan segala kelebihan dan faktor resikonya.
Saat likuiditas berlimpah dan minat masyarakat terhadap investasi yang aman, maka demand pembelian SBN Ritel semakin meningkat di tengah pandemik Covid 19 sejak tahun 2020 sampai dengan pertengahan 2022.
Beberapa seri SBN mencapai rekor tertinggi, yaitu SR015 berhasil mencapai penjualan terbesar senilai Rp 27 Triliun, dan ORI021 meraih investor terbanyak sebesar 56.238 investor.
Pada penghujung tahun 2022, seri SBN ditutup dengan penerbitan seri Sukuk Tabungan ST009 dengan imbal hasil 6,15%, imbal hasil ini cukup menarik bukan, dibandingkan dengan suku bunga deposito bank Himbara per Desember tertinggi 3.00%.
Dari penjelasan di atas, kembali ke pertanyaan Worth It atau tidak berinvestasi di SBN?
Discussion about this post