MEDAN, Waspada.co.id – Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon, tidak memungkiri maraknya aksi premanisme di jalanan diakibatkan dorongan ekonomi karena tidak ada pekerjaan untuk menafkahi keluarga.
“Untuk dapat mengatasi ini, kami (Polres Pelabuhan Belawan) dalam waktu dekat akan melaksanakan FGD (Forum Group Discussion) dengan pemerintah untuk melihat tingkat ekonomi kesejahteraan masyarakat yang tidak punya pekerjaan,” katanya disambut apresiasi dari para pelaku Pungli yang diamankan, Rabu (25/1).
Dengan program FGD, kata Josua, semoga dapat didengar oleh pemerintah, Tuhan dan pengusaha. Agar mereka yang tidak memiliki pekerjaan dapat bekerja di perusahaan untuk menafkahi anak istri keluarga mereka.
“Kalian harus semangat, doakan program ini bisa terlaksana,” ucap Josua ke arah pelaku Pungli memberikan semangat.
Harapannya, program ini dapat mengatasi penyakit masyarakat. Dirinya yakin program tersebut bisa terlaksana agar meminimalisir pengangguran di wilayah hukumnya.
“Namanya penyakit, semua itu bisa disembuhkan, ada dokter, ada tokoh agama, ada tokoh masyarakat. Harapan saya kalian (pelaku Pungli) bisa berubah, semoga di tahun 2023 kita semua bisa berubah dan pemerintah bisa memperhatikan semua warga-warga yang miskin,” harap Josua.
Sebelumnya, Polres Pelabuhan Belawan melalui Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Polsek Medan Labuhan, Polsek Hamparanperak dan Polsek Belawan melakukan operasi serentak dengan menindak premanisme. Hasilnya, sebanyak 111 pelaku pungutan liar (Pungli) dan pelaku yang meresahkan masyarakat dalam operasi tersebut. (wol/ril/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post