BOGOR, Waspada.co.id – Salah satu isu krusial yang dibahas dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1) adalah pekerja migran.
Dalam keterangan pers bersama, Presiden Jokowi meminta PM Anwar Ibrahim memperhatikan perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Jokowi berharap sistem penempatan satu kanal atau one channel system yang diterapkan untuk merekrut dan menempatkan pekerja berjalan efektif.
Sehingga, tidak ada masalah ketenagakerjaan yang merugikan pekerja migran, dan berpotensi mengganggu hubungan erat Indonesia-Malaysia.
“Saya menyambut baik komitmen Perdana Menteri Dato Sri Anwar Ibrahim dalam memberikan perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia. Saya sangat berharap one channel system untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama,” ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden RI juga mengingatkan PM Malaysia tentang urgensi pembangunan community learning center di Semenanjung Malaysia. Menurut Jokowi, pusat pembelajaran sangat penting untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak Pekerja Migran Indonesia.
Pada kesempatan itu, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia harus bersama-sama mengupayakan solusi menyeluruh persoalan tenaga kerja migran.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, jumlah Pekerja Migran Indonesia per kuartal III tahun 2022 mencapai 3,37 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau 1,64 juta orang Pekerja Migran Indonesia berada di Malaysia.
Sedangkan sisanya tersebar di Arab Saudi, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Yordania, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lainnya. (inilah/pel/d2)
Discussion about this post