• Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Internal Perusahaan Pers
  • Jenjang Karir Kewartawanan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
No Result
View All Result
  • Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • Iklan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privasi
Home Ragam Kesehatan

WHO Selidiki Keterkaitan Obat Batuk Sirup dengan Kematian Anak di Tiga Negara

2 bulan ago
in Kesehatan, Mancanegara, Ragam, Warta
A A
0
Kantor-WHO-Jenewa-(Reuters)

Ilustrasi (Reuters)

10
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

JENEWA, Waspada.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki keterkaitan antara produsen sirup obat batuk dengan kematian lebih dari 300 anak di tiga negara.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, WHO sedang mencari informasi lebih lanjut tentang bahan baku spesifik yang digunakan enam produsen di India dan Indonesia untuk memproduksi obat-obatan yang terkait kematian baru-baru ini.

RelatedPosts

Sri-Mulyani

Dapat Data Dari PPATK, Sri Mulyani: Ada Dua Orang Miliki Transaksi Hingga Triliunan!

ago 2 bulan
Menkop-UKM

Bahaya Baju Bekas Impor, Menkop UKM: Jangan Sampai Produk Lokal Mati

ago 2 bulan
KPK

Dugaan Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, KPK: Ada Tersangka Baru

ago 2 bulan

WHO juga sedang mempertimbangkan apakah akan menyarankan keluarga secara global untuk meninjau kembali penggunaan sirup obat batuk bagi anak-anak secara umum. Sementara pertanyaan tentang keamanan beberapa produk ini belum terselesaikan.

Kematian anak akibat gagal ginjal akut dimulai pada Juli 2022 di Gambia, diikuti kasus di Indonesia dan Uzbekistan. WHO mengatakan, kematian itu terkait sirup obat batuk yang dijual bebas dan dikonsumsi anak-anak. Obat batu sirup itu mengandung dietilen glikol atau etilen glikol dalam level yang berbahaya bagi tubuh.

Sampai saat ini, WHO telah mengidentifikasi enam produsen obat di India dan Indonesia yang memproduksi sirup obat batuk tersebut. Pabrikan ini menolak mengomentari penyelidikan atau menyangkal menggunakan bahan yang terkontaminasi sehingga menyebabkan kematian.

“Ini prioritas tertinggi bagi kami, untuk melihat tidak ada lagi kematian anak dari sesuatu yang sangat dapat dicegah,” kata juru bicara WHO Margaret Harris, tanpa berkomentar lebih jauh mengenai rincian investigasi.

Pada Senin (23/1/2023), WHO telah memperluas penyelidikannya terhadap potensi kontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol dalam sirup obat batuk ke empat negara tambahan di mana produk yang sama mungkin telah dijual. Keempat negara tersebut yaitu Kamboja, Filipina, Timor Leste, dan Senegal. WHO meminta pemerintah dan industri farmasi global untuk meluncurkan pemeriksaan mendesak, serta membasmi obat-obatan di bawah standar dan meningkatkan regulasi.

WHO telah mengeluarkan peringatan khusus untuk sirup obat batuk yang dibuat oleh dua produsen India, yaitu Maiden Pharmaceuticals dan Marion Biotech pada Oktober 2022 dan awal bulan ini. Sirup obat batuk yang diproduksi oleh kedua perusahaan memiliki keterkaitan dengam kematian anak-anak di Gambia dan Uzbekistan.

Pabrik manufaktur Maiden dan Marion telah ditutup. Maiden sekarang berusaha untuk membuka kembali pabriknya setelah pemerintah India pada Desember menyatakan, hasil pengujian tidak menemukan ada masalah dengan produk obat sirup buatan Maiden.

Direktur Pelaksana Maiden, Naresh Kumar Goyal mengatakan pada Selasa enggan berkomentar tentang penyelidikan WHO. Sementara telepon kantor Marion juga tidak dijawab dan perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar melalui email. Awal bulan ini, Marion mengatakan kepada pemerintah Uttar Pradesh bahwa kematian di Uzbekistan bertujuan untuk memfitnah citra India dan perusahaan.

WHO bekerja sama dengan regulator obat Indonesia, juga mengeluarkan peringatan pada Oktober tentang sirup obat batuk yang dibuat oleh empat produsen Indonesia dan dijual di dalam negeri. Produsen tersebut adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical, PT Konimex, PT AFI Farma.

PT Yarindo Farmatama, PT Konimex dan PT AFI Farma tidak segera menanggapi permintaan komentar padaSelasa tentang investigasi WHO. Sementara pengacara PT Universal Pharmaceutical Industries, Hermansyah Hutagalung, mengatakan telah menarik semua sirup obat batuk yang dianggap berbahaya dari pasaran.

“Kejar pemasok, mereka penjahat sebenarnya. Merekalah yang memalsukan bahan mentah dengan memalsukan dokumen bahan mentah sampai ke perusahaan farmasi,” ujar Hutagalung.

Hutagalung tidak mengidentifikasi pemasok tertentu atau memberikan rincian untuk mendukung klaim tersebut. WHO mengatakan obat sirup itu terkontaminasi dengan dietilen glikol dan etilen glikol, yang disebut sebagai bahan kimia beracun. Bahan kimia ini digunakan sebagai pelarut industri dan bahan antibeku yang bisa berakibat fatal meski dikonsumsi dalam jumlah kecil. Efek toksiknya termasuk ketidakmampuan untuk buang air kecil, cedera ginjal, dan kematian.

Kematian tersebut menyoroti potensi kesenjangan dalam regulasi global obat-obatan yang biasa digunakan, termasuk pengawasan pabrik dan rantai pasokan. Terutama perusahaan yang memproduksi produk untuk negara berkembang yang kekurangan sumber daya untuk memantau keamanan obat-obatan.

WHO menetapkan pedoman tentang standar pembuatan obat secara global dan mendukung negara-negara yang menyelidiki penyimpangan. Tetapi WHO tidak memiliki mandat hukum atau otoritas penegakan hukum untuk mengambil tindakan langsung terhadap pelanggar. (wol/reuters/ril/d2)

Tags: dietilen glikolEtilen GlikolindiaIndonesiaobat batukorganisasi kesehatan duniasirup obat batuktiga negarauzbekistanWHO
Previous Post

Ini 8 Strategi Investasi Memulai Tahun 2023

Next Post

Pergerakan IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan pada Rabu (25/1)

Related Posts

Sri-Mulyani
Indonesia Hari Ini

Dapat Data Dari PPATK, Sri Mulyani: Ada Dua Orang Miliki Transaksi Hingga Triliunan!

ago 2 bulan
Menkop-UKM
Indonesia Hari Ini

Bahaya Baju Bekas Impor, Menkop UKM: Jangan Sampai Produk Lokal Mati

ago 2 bulan
KPK
Indonesia Hari Ini

Dugaan Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, KPK: Ada Tersangka Baru

ago 2 bulan
ASN
Indonesia Hari Ini

Selama Bulan Suci Ramadhan, ASN Kerja Enam Hari, Pulang Jam 2 Siang

ago 2 bulan
KPK-Hakim-Agung-MA
Indonesia Hari Ini

Hakim Agung MA Ditetapkan Tersangka Kasus Pencucian Uang dan Gratifikasi

ago 2 bulan
Long-Form-SP-2023
Ekonomi dan Bisnis

Long Form SP 2023 Selesai, Data yang Dihasilkan Bisa Digunakan

ago 2 bulan
Next Post
IHSG Coba Bangkit Dari Tekanan, Harga Emas Masih Tak Terbendung

Pergerakan IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan pada Rabu (25/1)

Discussion about this post

Stay Connected

  • 36.6k Fans
  • 40.3k Followers
  • 67k Followers

Trending

  • Pemko-Medan-Tertibkan-Thrifting

    Pemko Medan Bakal Merazia thrifting

    3276 shares
    Share 1310 Tweet 819
  • Jawab Surat Mendagri, Gubernur Sumut Tegaskan TSO Belum Sembuh

    3841 shares
    Share 1536 Tweet 960
  • 382 Hektar Lahan HGU Bulu Cina Telah Dibersihkan

    2027 shares
    Share 811 Tweet 507
  • Perintah Kapolri, Polda Sumut Usut Penyelundupan Monza

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Hadis Meminta Maaf Sebelum Ramadhan, Ini Dalilnya

    3518 shares
    Share 1407 Tweet 880

Recent News

Swiss-Open

Swiss Open 2023: Leo/Daniel Langsung Tersingkir

ago 2 bulan
Sri-Mulyani

Dapat Data Dari PPATK, Sri Mulyani: Ada Dua Orang Miliki Transaksi Hingga Triliunan!

ago 2 bulan
Bandar-Narkoba-Binjai

Hasil Pengembangan, Polres Binjai Tangkap Bandar Narkoba di Raja Tengah

ago 2 bulan
SALAH

Liga Premier Rencana Beri Waktu Pemain Muslim Buka Puasa

ago 2 bulan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh

Waspada Online adalah media online pertama di Sumatera Utara yang resmi berdiri pada 11 Januari 1997 bertepatan dengan HUT Harian Waspada ke-50 dengan tujuan utama melengkapi sistem informasi sebagai referensi utama di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Follow Us

Temukan di Google Play

Recent News

Swiss-Open

Swiss Open 2023: Leo/Daniel Langsung Tersingkir

ago 2 bulan
Sri-Mulyani

Dapat Data Dari PPATK, Sri Mulyani: Ada Dua Orang Miliki Transaksi Hingga Triliunan!

ago 2 bulan

Waspada Online © 2020 All right reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum

Waspada Online © 2020 All right reserved.