MEDAN, Waspada.co.id – Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Medan, Duma Gultom, mengungkapkan bahwa dalam rangka mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution khususnya mengurangi angka pengangguran, Disnaker Medan menggelar Job Fair Mini di Kantor Kecamatan Medan Deli.
Menurut Duma, Job Fair Mini ini diikuti oleh 10 perusahaan dengan lowongan pekerjaan yang tersedia sebanyak 298 lowongan, mulai dari dokter, HRD Manager, Apoteker, Perawat, Kepala Cabang, Staf dan Salesman serta Security. Bahkan dalam lowongan pekerjaan ini ada perusahaan yang mencari tenaga kerja penyandang disabilitas.
“Selain untuk pencari kerja dalam kondisi normal. Fokus kita juga untuk pencari kerja penyandang disabilitas, hal ini juga sesuai dengan program Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta perusahaan mempekerjakan penyandang disabilitas. Sementara ini baru satu perusahaan yang mencari tenaga kerja penyandang disabilitas yakni Alfamidi. Terdapat 10 lowongan pekerjaan yang mereka terima untuk penyandang disabilitas, pencari kerja juga terlihat antusias,” katanya, Rabu (15/2).
Dalam kesempatan itu, Tim Rekrutmen Alfamidi Riski Kartika, mengungkapkan bahwa dalam membuka lowongan pekerjaan perusahaan Alfamidi juga mencari tenaga kerja yang penyandang disabilitas. Hal ini karena selain membantu dan mengikuti aturan Pemerintah undang-undang nomor 8 tahun 2016 terkait peran perusahaan yang wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas, lowongan ini juga sebagai bentuk kepedulian Perusahaan Alfamidi karena semua orang itu memiliki kedudukan yang sama dan tidak ada perbedaan, meskipun terdapat perbedaan secara fisik namun tidak ada perbedaan secara sosial.
“Perusahaan Alfamidi membuka lowongan pekerjaan untuk penyandang disabilitas ini selain membantu dan mengikuti aturan pemerintah juga merupakan kebijakan Perusahaan sebagai bentuk kepedulian karena tidak ada perbedaan antara tenaga kerja. Meskipun kita ikuti aturan pemerintah namun kita tidak langsung 1 persen, akan tetapi secara bertahap dari 0,8 persen jadi 1 persen,” katanya.
Dijelaskan Riski, untuk penempatan tenaga kerja bagi penyandang disabilitas, Perusahaan saat ini masih menempatkan mereka di Toko dan Warehouse atau gudang. Saat ini terdapat 17 orang penyandang disabilitas yang sudah bekerja di Alfamidi termasuk 2 orang yang sedang mengikuti training. Sedangkan dalam proses pekerjaan seperti training kami juga tidak memisahkan antara teman-teman difabel dengan yang normal, Semua sama mengikuti tahapan pekerjaan di perusahaan.
“Selama ini mereka (Tenaga kerja Difabel) bekerja tidak ada kendala, malahan mereka lebih loyal dalam bekerja. Saat bekerja pun mereka tidak pernah membuat masalah. Sampai saat ini semua penyandang disabilitas masih bekerja dengan baik. Diantara mereka yang keluar atau resign karena alasan pribadi seperti menikah,” Sebutnya.
Riski menambahkan kedepannya lowongan pekerjaan bukan hanya dibuka untuk penempatan di toko dan gudang, namun di office juga. Saat ini karena belum ada jadi belum dibuka. Untuk jenjang karir penyandang disabilitas juga sama seperti tenaga kerja normal, seperti penilaian dalam bekerja, upgrading maupun training.
“Penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas, kita maksimalkan di tempat domisili mereka tinggal. Paling tidak selain bisa dipantau atasan mereka juga bisa dipantau orang tua atau keluarga mereka,” pungkasnya.(wol/mrz/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post