MEDAN, Waspada.co.id – Pengajar LPDS, Priyambodo RH berbicara tentang menelaah media sosial menuju pemilu cerdas pada Seminar Nasional Literasi Media dengan mengusung tema “Cerdas Bermedia Sosial Langgam Pers untuk Bangsa Berkualitas” yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi ‘Pembangunan’ (STIK-P) Medan bekerjasama dengan LPDS, Kamis (2/2).
Ia memaparkan, bahwa peserta pemilu di tahun 2024 mendatang, sebanyak 60 persen peserta adalah kalangan anak muda dari usia 17-40 tahun. Namun sangat disayangkan, isu politik bagi kalangan anak muda sangat tidak popular.
Bahkan, dirinya menyebut trend pencarian masyarakat sepanjang tahun 2022, tidak satupun di antaranya soal politik. Justru yang sangat trend itu adalah seputar minyak goreng, bunda Corla, gempa bumi, Farel Prayoga dan Kanjuruhan, Malang
Untuk itu, Priyambodo berharap masyarakat khususnya mahasiswa harus mengenal berita baik dan tidak, perusahan pers yang kompeten atau tidak serta wartawan yang kompeten atau tidak, itu yang perlu mereka ketahui. Tujuannya agar mahasiswa dapat lebih melek pada isu-isu sekitar kita, terutama politik.
“Politik ini menentukan nasib bangsa dan teman-teman sekalian. Diharapkan, keterlibatan di bidang informasi, karena ada yang namanya peta kerawanan yang dibaca oleh BIN, KPU dan Bawaslu. Kerawanan itu cukup tinggi di bidang intimidasi, maksudnya menjelek-jelekan peserta pemilu, parpol, dan calon legislating,” ujarnya.
“Kedua, ada unsur SARA digunakan atau politik identitas, yang kita harapkan dengan adanya kegiatan ini teman-teman mahasiswa bisa tahu kegiatan itu dan menghindari. Yang tidak kalah pentingnya adalah berperan serta, karena informasi dari teman-teman itu sangat penting,” katanya lagi.
“Jadi kita harus saling mengawasi sehingga ada istilah Pemilu bukan sekedar angka, bukan menang kalah, tapi pemilu adalah demokrasi kita bersama,” pungkasnya. (wol/ari/d1)
Discussion about this post