MEDAN, Waspada.co.id – Masyarakat harus cermat dalam menyaring informasi saat ini. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak tertipu.
“Sementara itu, media juga tidak boleh menyampaikan berita bohong kepada masyarakat. Boleh menerapkan click bait tapi harus sesuai isi,” demikian disampaikan Pengajar Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) menyoroti seputar penerapan Click Bait dalam sebuah media pada Seminar Nasional Literasi Media dengan mengusung tema “Cerdas Bermedia Sosial Langgam Pers untuk Bangsa Berkualitas” yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi ‘Pembangunan’ (STIK-P) Medan bekerjasama dengan LPDS, Kamis (2/2).
Dalam seminar tersebut, mantan jurnalis Antara itu menjelaskan seputar judul click bait, fungsi judul, dan beberapa hal lainnya. Tak sampai di situ, ia juga menerangkan batasan apa saja dalam menerapkan click bait.
“Secara sederhana, bahwa judul merupakan konten (video, teks, audio) yang dibuat sedemikian rupa untuk memancing perhatian audiens. Namun dalam penerapan click bait tersebut, terkadang dilakukan dengan berlebihan sehingga membuat penasaran,” kata Maria sembari menunjukkan contoh-contoh judul click bait di media online.
Dirinya juga menerangkan bila judul berita haruslah mencerminkan isi secara singkat dan jelas. “Sesuai prinsip dasar jurnalistik, judul berfungsi sebagai intisari yang menarik perhatian dan haruslah sesuai dengan isinya,” terangnya.
“Sesuai dengan hasil riset LPDS dan Dewan Pers, ada beberapa media di Imdonesia yang menerapkan click bait untuk berita ringan, ada pula yang tidak menerapkannya sama sekali, ada yang menerapkan tetapi antara isi dan judul sama, alias tidak berbohong,” tutupnya. (wol/ari/d1)
Discussion about this post