SINABANG, Waspada.co.id – Unjuk rasa yang digelar Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sekabupaten Simeulue, Kamis, (16/3) menuntut pemerintah setempat memperhatikan kesehjateraan BPD berlangsung hingga petang hari. Di hadapan Pj bupati Ahmadliyah, pendemo memaparkan sejumlah poin tuntutan.
Mulai dari besaran tunjangan BPD yang dinilai rendah, Fungsi BPD yang terkesan diabaikan saat pengambilan kebijakan menyangkut desa, minimnya fasilitas kantor dan operasional BPD.
Selain itu, BPD Simeulue juga menyoroti persoalan krisis minyak tanah dikabupaten Simeulue, khususnya sejak beberapa bulan terakhir.
Kendati sempat alot, khususnya pada saat penandatangan petisi yang disuguhkan pendemo ke pemkab Simeulue, namun unjuk rasa yang mendaoatkan pengamanan aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP itu berjalan tertib dan damai.
Aksi damai dan kondusif itu lantas menuai apresiasi Kapolres Simeulue AKBP Jatmiko. “Apresiasi dan terimah kasih, sudah menyampaikan aspirasinya dengan damai dan kondusif,” ucap Jatmiko.
Begitu pun di DPRK, demontrasi BPD juga berlangsung damai. Disana ratusan pedemo disambut sejumlah anggota anggota dewan. Di antaranya, Irwan Suharmi, Ihya Ulumuddin, Khoni dan Amsarudin.
Bahkan dipenghujung aksi, anggota dewan dan ratusan BPD melantunkan shalawat. (wol/ind/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post