LONDON, Waspada.co.id – Chelsea mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 pada leg kedua 16 Besar Liga Champions di Stamford Bridge, Rabu (8/3). The Blues lolos ke perempatfinal dengan keunggulan agregat 2-1.
Laga The Blues kontra Dortmund turut diwarnai keputusan wasit Danny Makkelie yang mengulang penalti Kai Havertz. Ini menjadi moment yang sangat penting karena London Biru mendapat gol kedua dari penalti itu.
Tim asuhan Graham Potter butuh kemenangan untuk membalas kekalahan 0-1 di markas Dortmund. Sebelum terjadinya gol Havertz, tuan rumah memimpin lewat aksi Raheem Sterling di babak pertama.
Menit 49, Chelsea mendapat penalti menyusul handsball Marius Wolf. Wasit mendapat bantuan VAR untuk memastikan terjadinya pelanggaran dan memberi hadiah penalti pada The Blues. Pada kesempatan pertama, tendangan Havertz gagal mencetak gol lantaran bola mengenai tiang gawang.
Namun, Makkelie memutuskan untuk mengulang tendangan penalti tersebut yang ditandai dengan gol Havertz. Alasan wasit mengulang tendangan dikarenakan beberapa pemain Dortmund dan Chelsea terlihat sudah masuk ke area penalti sebelum Havertz menendang bola.
“Itu (pemain Dortmund) melanggar batas (masuk area kotak penalti), ya. Bola membentur tiang dan ketika Anda melihatnya, pemain yang melanggar batas yang membersihkan bola,” ucap mantan wasit profesional Inggris, Peter Walton.
FIFA mengatur tendangan penalti harus diulang bergantung pada pemain yang melanggar batas dan bola masuk. Jika pemain tim bertahan melanggar batas kotak dan tendangan penalti menjadi gol, maka akan tetap menjadi gol.
Jika penalti itu gagal, maka harus diulang. Nah, itulah yang terjadi pada penalti kedua Havertez. Bola masuk dan tak perlu diulang. Terkait itu, Edin Terzic mengaku kecewa dengan hasil yang didapatkan Die Borussen. Meski begitu, Terzic berusaha untuk lapang dada.
“Ini hasil yang sulit untuk diterima, kami sangat kecewa,” terang pelatih Dortmund tersebut.
“Itu adalah dua pertandingan yang sangat ketat. Di babak kedua, kami menghasilkan penampilan yang sangat dominan dan menciptakan banyak peluang, (namun) pada akhirnya, itu tidak cukup,” kata Terzic sportif. (wol/aa/uefa/ls/d1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post