MANCHESTER, Waspada.co.id – Bruno Fernandes mendapat hujan kritik seiring kekalahan memalukan saat melawan Liverpool pekan lalu. Di laga klasik tersebut, The Reds menundukkan Setan Merah 7-0.
Pelatih Erik ten Hag membela gelandang andalannya tersebut dalam konferensi pers di Old Trafford, Jumat (10/3). Diketahui, Bruno dikritik habis-habisan oleh mantan pemain MU sebelumnya, seperti Patrice Evra dan Roy Keane.
Bruno dinilai sangat tempramen sebagai seorang kapten tim, terutama setelah insiden dorongan pada hakim garis di laga kontra Liverpool. Pun begitu, Ten Hag membela Bruno dengan menyebutkan emosi sebagai bagian dari kekuatannya. Hanya saja, Ten Hag juga mengakui emosi Bruno sering berlebihan.
“Emosinya adalah senjatanya, tetapi kadang-kadang itu terlalu kuat dan, ya, tentu saja saya membantunya, saya mendukungnya dan memberikan umpan balik kepadanya. Terkadang dia harus lebih menunjukkan (kemampuan) untuk mengendalikan emosi,” terang Ten Hag.
Pelatih asal Belanda itu juga menyadari bahwa dirinya tidak bisa selalu melindungi pemain saat mendapatkan kritik. Dengan demikian, Ten Hag berusaha untuk membuat Bruno memiliki kemampuan manajemen emosi yang lebih baik.
Menurut Ten Hag, emosi Bruno sering kali dibutuhkan oleh tim dalam permainan dinamis di lapangan. Mantan pelatih Ajax tersebut merasa gelandang Timnas Portugal itu akan menjadi pemain yang lebih seimbang bila mampu mengatur emosi untuk hal-hal positif dalam permainan.
“Dia harus menemukan keseimbangan menggunakan pertunjukan yang tepat sebagai alat dan emosinya itu. Itu adalah langkah selanjutnya. Ini adalah titik pengembangan yang bagus untuknya,” tambahnya.
Ten Hag melihat emosi Bruno bisa menyumbang energi besar bagi rekan-rekannya di lapangan. Emosi Bruno juga secara efektif membantunya untuk mengendalikan permainan tim sebagai gelandang serang Setan Merah.
“Saya katakan saya sangat senang dengan (status) kaptennya karena dia telah memberikan energi kepada tim,” tuntas Ten Hag. (wol/aa/bbc/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post