MEDAN, Waspada.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) wilayah Sumatera Utara mencatat pada Februari 2023, NTP Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 125,34.
Angka ini naik 1,25 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2023, yaitu sebesar 123,78.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Nurul Hasanudin, menuturkan NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
“NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” tuturnya, Senin (6/3).
Kenaikan NTP Februari 2023 disebabkan oleh naiknya NTP dua subsektor, yaitu NTP subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,95 persen dan NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,92 persen. Sementara itu, NTP tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 2,06 persen, NTP subsektor Peternakan sebesar 1,80 persen, dan NTP subsektor Perikanan sebesar 0,10 persen.
“Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/ deflasi perdesaan. Pada Februari 2023, terjadi inflasi perdesaan di Sumatera Utara sebesar 0,23 persen,” ungkapnya.
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Februari 2023 sebesar 123,23 atau naik sebesar 1,40 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Discussion about this post