MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi merespons keluhan warga Desa Sialang Taji, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), mengalami banjir berkelanjutan akibat tanggul Sungai Kualuh jebol.
Jebolnya tanggul tersebut berdampak kepada akses jalan penghubung empat kecamatan, yakni Kecamatan Kualuh Selatan, Kualuh Hulu, Kualuh hilir dan Kualuh Leidong.
Edy mengatakan, pengelolaan Sungai Kualuh berada di bawah pengawasan Balai Wilayah Sungai (BWS). Semestinya BWS sudah memproses dan memperbaiki tanggul yang jebol. “Memang itu harus dilakukan normalisasi sungai,” kata Edy di Rumah Dinas Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (29/3).
Gusbu mengakui, perbaikan tanggul itu tidak bisa dilakukan oleh Pemprov Sumut, tapi sebagai perpanjangan pemerintah pusat dapat mengajukan. “Sudah diajukan itu tiga tahun yang lalu,” pungkasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga, merekomendasikan agar Pemprov Sumut mengucurkan dana taktis tanggap bencana untuk memperbaiki tanggul. Ia yakini tidak ada aturan yang dilanggar dalam mengeluarkan dana taktis penanggulangan bencana.
“Penyelamatan manusia yang paling penting diatas segala aturan yang ada, apalagi bencana banjir dan kerusakan infrastruktur di wilayah itu sudah menelan korban,” kata Zeira. (wol/man/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post