LIMAPULUH, Waspada.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara memiliki rencana besar membangun tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di Desa Simujur, Kecamatan Laut Tador.
Rencana ini diungkap Bupati Batubara, Ir H. Zahir MAP dalam Sosialisasi Pengelolaan Sampah di seluruh kecamatan di kingkungan Pemkab Batubara di Aula Kantor Bupati Batubara.
“Tak hanya sebagai lokasi pembuangan, namun bagaimana sampah bisa dikelola dengan cara yang baik dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkap Zahir, Rabu (8/3) lalu.
Harapan itu sejalan dengan hadirnya Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) di daerahnya. “Ini jugalah alasan KSI hadir di sini (Batubara) salah satunya memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mengelola sampah dan menyulapnya menjadi uang,” jelasnya.
Dan meminta kepada seluruh aparatur pemerintahan, khususnya di Pemkab Batubara untuk menjadi contoh di lingkungan masing-masing. “Karena sarana dan prasarana pengelolaan sampah akan dilaksanakan secara bertahap di Pemkab Batubara. Hanya tinggal keberlangsungan dan pemanfaatannya oleh masyarakat, sehingga fasilitasnya dapat benar-benar dimaksimalkan,” katanya.
Tantangannya adalah budaya dan kebiasaan masyarakat kita yang harus disinkronkan, agar pengelolaan sampah lebih optimal. “Saya juga meminta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Pemkab Batubara agar tidak jemu menstimulasi serta memotivasi kesadaran masyarakat. Sehingga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan,” ucapnya.
Dalam sosialisasi itu, Founder Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) Sri Dewi F. Natadiningrat, menuturkan sebagai sahabat bumi, KSI selalu mendukung dan akan berpartisipasi dengan siapa pun jika berurusan dengan lingkungan, khususnya masalah persampahan.
“KSI hadir di sini sebagai mitra dalam program pengendalian dan pengelolaan sampah di Kabupaten Batubara,” ungkap Dewi.
Terkait sampah ini, Dewi berpesan agar semuanya berhenti saling menyalahkan karena yang dibutuhkan adalah kerja sama-sama antara pemerintah dan masyarakat untuk membersihkan Batubara.
“Pemkab tidak bisa kerja jika masyarakatnya belum teredukasi sadar lingkungan. Begitu juga sebaliknya, masyarakat tidak bisa menikmati kebersihan lingkungan jika Pemkab tidak menyediakan sarana dan prasarananya,” pungkasnya. (wol/eko/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post