JAKARTA, Waspada.co.id – Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan suasana penerbangan Super Air Jet rute Bali ke Jakarta yang tidak menggunakan AC atau pendingin ruangan. Akibatnya, para penumpang mandi keringat karena kepanasan saat berada di dalam kabin pesawat Super Air Jet selama 1 jam 50 menit.
Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari menjelaskan, sebelum pesawat diizinkan untuk terbang, para awak pesawat telah melakukan pemeriksaan pra-terbang atau pre-flight check.
Pemeriksaan ini meliputi pengecekan seluruh sistem pesawat. Bahan bakar juga diisi sesuai dengan perhitungan yang tepat untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang dengan aman dan tanpa masalah.
Kemudian dijalankan final inspection yaitu meliputi pengecekan kembali semua sistem pesawat dan perlengkapan keselamatan, serta memastikan bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat dengan aman.
“Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3).
Sebagian masyarakat mungkin masih asing dengan maskapai penerbangan Super Air Jet (SAJ). Hal ini menjadi wajar karena SAJ baru resmi diluncurkan pada Maret 2021 lalu yang langsung disponsori oleh Rusdi Kirana, pendiri Lion Air Group.
SAJ mendapatkan Sertifikat Operator Udara dari Kementerian Perhubungan pada 30 Juni 2021 lalu. Maskapai ini secara resmi mulai beroperasi pada 6 Agustus 2021 dengan penerbangan dari Jakarta ke Medan dan Batam.
Penerbangan SAJ sempat berhenti satu bulan pada September 2021 karena adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kala itu, ekonomi Indonesia mulai bangkit, namun tiarap setelah Covid-19 varian delta merebak. Beruntung, sebulan kemudian Super Air Jet pada 21 Oktober 2022 kembali beroperasi hingga kini.
“Di tahun 2021, Super Jet Air menjalani penerbangan perdana,” dikutip dari laman superiarjet.com, Jakarta, Kamis (23/3).
Pada tahap awal, maskapai Super Air Jet mengoperasikan pesawat Airbus A320-200. Kabin pesawat ini memiliki kapasitas 180 kursi kelas ekonomi.
Sebagai pemain baru, SAJ mengklaim sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah. Meski begitu, mereka menawarkan pengalaman penerbangan yang berkualitas premium.
“SAJ memberikan pengalaman perjalanan dengan penerbangan berkualitas premium, jaringan konektivitas yang tinggi, terpercaya, dan transportasi dengan harga yang terjangkau untuk generasi modern,” dikutip dari laman tersebut.
Jenis rute penerbangan yang dilayani SAJ yakni destinasi jarak pendek dan jarak menengah. “Kami menawarkan harga tiket dasar yang menarik untuk destinasi penerbangan jarak pendek dan menengah dengan pengalaman baru yang hanya akan didapat pada penerbangan SAJ,” katanya.
Masih dari sumber yang sama, SAJ mengklaim akan memberikan pelayanan yang mengedepankan peningkatan pengalaman terbang para generasi muda Indonesia. Sehingga pihaknya akan terus menambah jam terbang ke berbagai destinasi yang ada di Indonesia.
“(Kami) akan terus menambah jam terbang ke berbagai rute yang lebih luas sehingga memudahkan Anda melintasi kaki langit untuk mewujudkan perjalanan impian,” katanya.(wol/merdeka/eko/d2)
Discussion about this post