MEDAN, Waspada.co.id – Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Hendriyanto Sitorus dan Bupati Asahan H Surya menandatangani nota kesepahaman Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka pengendalian inflasi.
Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung pada acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bank Indonesia Wilayah Pematang Siantar di Grand City Hotel Medan, Rabu (5/4).
Bukan hanya Kabupaten Labura dan Asahan, nota kesepahaman juga dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pematang Siantar Zainal Siahaan, Wakil Bupati Simalungun H Zonny Waldi.
Kemudian hadir juga Bupati Batubara H Zahir, Wali Kota Tanjung Balai H Waris Thalib, Wakil Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar dan Bupati Labuhanbatu Selatan H Edimin.
Selanjutnya Kabiro Ekonomi Provinsi Sumut Naslindo Sirait, Koordinator Harga Pangan Badan Pangan Nasional Jan Piter Sinaga, Guru Besar IPB Bidang Keahlian Ilmu Ekonomi dan Manajemen Prof Dr Muhammad Firdaus SP MSi dan Kepala Perwakilan BI Pematang Siantar Teuku Munandar.
Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Teuku Munandar dalam sambutannya mengatakan, untuk mengatasi inflasi perlu adanya kerjasama serta kolaborasi antar kepala daerah.
“Mengatasi inflasi harus ada kolaborasi yang tergabung dalam wilayah kerja Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar. Hal ini dalam rangka menjaga stabilitas harga dan kesinambungan pasokan,” katanya.
Kadis Perdagangan dan Koperasi UKM Labura Sahrul Adnan Hasibuan kepada Waspada Online, Kamis (6/6), mengatakan dirinya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar sehingga suatu daerah penghasil seperti telur di Kabupaten Asahan dapat memberikan ke daerah lain.
“Kabupaten Labura surplus beras dari Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir, beras tersebut dapat diberikan ke kabupaten lain khususnya yang diprioritaskan daerah dalam Provinsi Sumut. Dengan demikian masyarakat atau pengusaha berpenghasilan dari pertanian atau peternakan mampu mendongkrak perekonomian,” sebutnya.
Penandatanganan nota kesepahaman bukan hanya serimonial akan tetapi segera direalisasikan. “Mengingat saat ini memasuki bulan puasa, nota kesepahaman KAD segera mungkin direalisasikan, terlebih adanya dukungan dari Bank Indonesia,” kata Sahrul Adnan Hasibuan yang akrab disebut pak Buan. (wol/rsy/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post