Kampung Banten, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah mengenang kembali karakter gurunya KH Moh Isa Bin Abdul Malik Albantani saat peringatan Haul ke-8 di Masjid Al-Istiqomah, Jalan Manunggal, Kampung Banten, Deliserdang, Jumat (7/4).
Karakter KH Moh Isa Bin Abdul Malik Albantani yang lembut dan tegas terus membekas di benak Edy. Menurut Gubsu, dirinya banyak menimba ilmu agama dan kehidupan dari KH Moh Isa Bin Abdul Malik Albantani. Karakter almarhum membuat murid-muridnya bisa menyerap ilmu dari beliau.
”Beliau orangnya lembut tapi tegas, sampai beliau sakit pun dia tidak mau dibawa berobat dan tidak ada anaknya yang berani membawanya, sampai dia tidak sadarkan diri dibawa ke rumah sakit,” kata Edy.
”Kalau orang meninggal, ulama meninggal yang dipegang itu adalah cakapnya, petuahnya, dan beliau banyak memberikan petuah kepada saya,” sebut Edy lagi.
Sayuti, salah satu anaknya, mengenang almarhum yang ingin lebih cepat dipanggil Allah SWT beberapa tahun sebelum meninggal. Dikatakan, kerinduan KH Moh Isa Bin Abdul Malik Albantani kepada Allah SWT semakin kuat di akhir hayatnya.
”Kita sebagai manusia biasa mungkin hidup lebih lama, tetapi beliau lebih cepat ingin dipanggil Allah SWT. Ketika ziarah ke makam-makam gurunya, ucapan itu selalu terlontar dari ayahanda,” ungkap Sayuti.
Di kesempatan lain, Wagub Sumut Musa Rajekshah juga menghadiri Peringatan Haul ke-8 Al Maghfurlah KH Moh Isa Bin H Abdul Malik Al Bantani. Pria yang akrab disapa Ijeck tersebut turut berharap silaturahim dengan keluarga terus berlanjut.

“Saya berterima kasih karena hampir setiap tahunnya terus bersama dengan keluarga almarhum dan setiap tahun pula bisa berkumpul di tempat ini memperingati Haul Al Maghfurlah KH Moh Isa,” ujar Ijeck.
Lebih lanjut, Ijeck mengaku sudah merasa bukan orang lain lagi di keluarga almarhum. Apalagi dari keluarga besarnya sendiri, yakni pamannya Ajib Shah dan ayahnya H Anif, juga dekat dengan almarhum.
“Ini sudah masuk tahun kedelapan beliau meninggalkan kita, memang begitu tak terasa. Kalau kita lihat secara dunia, almarhum tempatnya sudah di surga karena banyak amal ibadahnya. Semoga doa kita semakin melapangkan kubur almarhum,” harapnya.
Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, menambahkan bahwa di era sekarang ini banyak generasi yang krisis moral. Aulia menilai majelis-majelis ini bisa mencegah hal tersebut, agar generasi bangsa tidak krisis moral.
Turut hadir mantan Wali Kota Medan Abdillah dan tokoh-tokoh masyarakat maupun agama lainnya. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post