LAU BALENG, Waspada.co.id – Hujan deras yang mengguyur Desa Lau Baleng, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Selasa (23/5) sekira pukul 17.00 WIB mengakibatkan air sungai meluap.
Luapan air sungai tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun sejumlah material ranting, batang pohon, bebatuan dan lumpur masuk ke dalam mushala dan merembes ke sebagian rumah warga di dusun itu.
Hal itu terjadi bukan kali ini, setiap tahunya dalam beberapa kali hujan deras dari hulu. Luapan air memenuhi sungai bahkan akses warga sekitar menuju dusun harus melintasi aliran sungai yang sudah sekian tahun tidak memiliki jembatan. Jika air meluap warga dusun harus menghentikan segala aktivitas keluar dari dusun.
Disamping itu, sejumlah anak sekolah terpaksa tidak sekolah, karena air sungai meluap siswa-siswi tidak bisa ke sekolah. Sebab, mereka yang harus melintasi sungai yang merupakan jalur utama dipakai para siswa-siswi.
Situasi ini juga diperparah terjadi di mushala yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian sungai. Sejumlah keperluan didalam mushala seperti buku bacaan Al Quran dan beberapa benda lainya hanyut terseret arus deras luapan sungai.
Pengurus mushala Dusun Kampung Timur Herlianna br Samosir pada Waspada Online menjelaskan, kerusakan mushala terlihat dari beberapa sisi. Pihaknya berharap pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait agar segera memperbaiki jembatan yang sudah lama tidak dibangun.
“Untuk saat ini, di mushala kami membutuhkan Al Quran, sajadah, telekung yang ikut terbawa arus. Selain itu mushala butuh direnovasi karena fasilitas yang sudah terbawa arus. Besar harapan kami perbaikan mushala dan jembatan segera dibangun,” kata Herlianna.
Hal yang sama disampaikan W. Tarigan dan J Sihotang penduduk dusun itu menyebutkan sejak Dusun Kampung Timur ini terbentuk, warga sekitar belum pernah merasakan terbangunnya jembatan.
“Sampai saat ini, warga harus melintasi sungai menggunakan kendaraan roda dua. Jika jembatan terbangun tentunya kenderaan roda tiga dan empat bisa melakukan aktivitas sehari hari,” ucap warga.
Namun jika Sungai Lau Sampuren meluap akibat hujan deras di hulu sungai, warga dan anak sekolah terpaksa menghentikan aktivitas sampai aliran di sungai tidak ada airnya lagi. Kekhawatiran warga selalu terlihat jika musim hujan, bahkan bukan sekali dua kali kenderaan roda dua milik warga jatuh dan terseret di sungai .
Lanjut warga, beberapa kali melakukan permohonan kepada Kades Lau Baleng, Camat Lau Baleng dan Pemerintah Kabupaten Karo, untuk membangun jembatan ke Dusun Kampung Timur, tapi sampai berita ini di kirim ke redaksi, permohonan warga tersebut belum terealisasi.
“Besar harapan warga Dusun Kampung Timur kepada Pemerintah Kabupaten Karo agar jembatan ke dusun di bangun. Warga juga menaruh harapan ke pihak swasta atau dermawan yang bersedia membangun mushala mereka agar warga bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk dan nyaman” pinta Tarigan. (wol/rsy/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post