MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mendukung pelaksanan Pemilu 2024 dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. Menurut Edy, sistem terbuka ini sangat baik untuk Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Edy karena masih adanya pro kontra di jajaran elit politik pusat antara sistem terbuka atau tertutup pada pelaksanaan Pemilu 2024. Penetapan sistem ini juga sedang dalam proses sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Dari dulu, mulai reformasi adalah dilaksanakan terbuka, terbuka ini yang terbaik untuk Indonesia, tetapi di eropa bukan yang terbaik,” kata Edy, saat diwawancarai di Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (31/5).
Kurir Sabu Terancam Hukuman Mati
Dua kurir sabu 20 kilogram dan ekstasi 30.000 butir diadili di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (31/5). Keduanya, terancam pidana mati.
Dalam dakwaannya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Maria Tarigan, menyatakan terdakwa Cituan dan Erwan merupakan orang suruhan Ayang (dalam lidik) untuk mengantarkan sabu dari Daerah Sungai Bakau Bagan Siapi-Api Provinsi Riau menuju kearah Daerah Kota Pekanbaru Provinsi Sumatera Utara.
“Sebelum berangkat untuk mengantar narkotika tersebut. Kedua terdakwa diberikan upah Rp5 juta untuk uang transportasi,” ucap jaksa di hadapan majelis hakim yang diketuai Denny Lumbantobing.
Singkat cerita, setelah kedua pria yang bekerja sebagai nelayan itu menerima dan membawa narkotika tersebut, lanjut jaksa, saat berada di Jalan Tol Pekanbaru – Dumai petugas Ditresnarkoba Polda Sumut melakukan penangkapan.
Ijeck Apresiasi Gerakan Cerdas Memilih
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah mengapresiasi Gerakan Cerdas Memilih yang diselenggarakan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) yang dilaksanakan secara serentak se-Indonesia.
Hal ini disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, saat membuka kegiatan Gerakan Cerdas Memilih di halaman Kantor LPP RRI Medan, Rabu (31/5).
“Kami apresiasi dan terima kasih kepada RRI. Kita tahu banyak pemilih baru yang baru pertama kali memilih. Ini juga untuk mensosialisasikan supaya masyarakat paham bahwa Pemilu harus benar-benar tahu siapa yang dipilih,” katanya.
Selain itu, kata Ijeck, edukasi kepada pemilih muda dan pemilih pemula sangat penting untuk menjaga kondusifitas daerah, agar masyarakat tidak terpengaruh berita hoax yang akan membuat suasana tidak baik. Apalagi, 2024 merupakan tahun politik digelarnya pemilihan presiden sekaligus anggota legislatif DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota hingga DPD.
(wol/man/d2)
Discussion about this post