MEDAN, Waspada.co.id – Terlahir dari keluarga besar Tentara Republik Indonesia (TNI) tidak membuat Dadang Hartanto berbangga hati. Pria kelahiran 24 November 1971 di Surabaya, Jawa Timur, itu pun sejak kecil terus meningkatkan ilmunya di bidang pendidikan.
Ia pun berhasil masuk SMA Neger 5 merupakan sekolah terfavorit di Kota Surabaya. Kegigihannya dalam mengejar dunia pendidikan berbuah manis dan berhasil menjadi Taruna Akademi Angkatan Bersenjata Rapublik Indonesia (AKABRI) atau sekarang (AKPOL) pada 1991 dan lulus sebagai alumni 1994.
Usai lulus sebagai Taruna AKABRI, Dadang Hartanto pun pertama sekali ditugaskan di Polsek Tasikmalaya, Polda Jawa Barat (Jabar) lalu menjabat komandan pleton kompi taruna. Di tahun 2002 mengikuti PTIK, Sekolah Ilmu Kepolisian pada 205 dan kuliah S3 di Universitas Indonesia bidang administrasi pada 2015.
Tak hanya itu, Dadang Hartanto juga peserta terbaik saat mengikuti Sespimmen dan Wakil Ketua Senat terbaik Sespimpti hingga ditugaskan oleh Polri ke luar negeri (Australia dan Amerika).
Selama bertugas di Polri, Dadang Hartanto pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Medan berpangkat Kombes. Saat bertugas di Kota Medan, Dadang dikenal dengan para tokoh-tokoh agama, masyarakat dan mahasiswa. Kemudian Polri kembali mempercayakannya sebagai Karorenmin Mabes Polri dengan pangkat brigadir jenderal (Brigjen). Lalu dimutasi sebagai Wakapolda Sumatara Utara.
Saat menjabat sebagai Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Dadang Hartanto, tetap merajut tali silaturahim kepada sesama masyarakat dan terus menggapai cita-citanya di dunia pendidikan. Hal itu dibuktikan di tengah kesibukannya menjadi anggota bhayangkara Dadang juga kerep mengajar sebagai dosen di Kampus Universitas Sumatera Utara (UMSU).
Berkat kegigihannya dan pengorbanannya dalam mengejar dunia pendidikan Dadang Hartanto diamanahkan institusi Polri sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri dengan Inspektur Jenderal (Irjen).
Juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Sabtu (27/5) kemarin. Atas pengukuhan itu Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengucapkan selamat dan sukses atas gelar yang didapat sebagai guru besar di Kampus UMSU.
Listyo mengungkapkan, gelar professor ini merupakan suatu kebanggaan bagi keluarga besar Polri. Hal ini juga sekaligus menjadi bukti dan komitmen Polri dalam membangun SDM yang unggul sehingga dapat meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan publik kepada masyarakat.
“Semoga dengan gelar yang disandang ini, dapat menjadi amanah untuk terus memberikan pemikiran dan memperkaya khasanah keilmuan yang dapat bermanfaat bagi Polri serta masyarakat utamanya dalam bidang administrasi publik,” ungkapnya.
Sementara, Irjen Pol Dadang Hartanto, menerangkan perjuangan menjadi guru besar ini dapat terlaksana berkat doa dukungan dari kedua orang tua, istri tercinta, anak-anak, seluruh rekan-rekan dari rektor, civitas akademika dan institusi Polri yang telah memberikan bantuan.
“Alhamdulillah, Pak Kapolri datang memberikan dukungan yang selama ini dan memberi kesempatan kepada saya mengabdi di luar Polda sebagai dosen,” tuturnya.
Dadang berharap, sebagai seorang guru besar tugas utamanya adalah mencerdaskan dalam dunia pendidikan, membangun nilai nilai moral yang baik, sehingga bisa berkontribusi bagi mahasiswa untuk dosen dosen sekitarnya.
“Kemudian masyarakat, Insya Allah kalau itu terus bergulir kita harapkan bangsa kita semakin baik,” harapnya seraya menyebutkan tugas pertama yang dilakukan ilmu itu harus diaplikasikan di lingkungan polri.
“Tentu mendukung apa yang digariskan oleh pimpinan Polri. Diharapkan langkah pembelajaran yang nanti didapat bisa dimanfaatkan dan mendukung apa yang sudah digariskan pimpinan,” pungkasnya.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post