MEDAN, Waspada.co.id – Bakal calon (Bacalon) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Emsah Perangin-angin resmi mendaftar ke KPU Sumatera Utara (Sumut). Emsah tiba bersama tim sekitar pukul 15:00 WIB, di Kantor KPU Sumut, Jumat (12/5).
Emsah yang maju dari beberapa kabupaten kota, seperti Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Karo dan Asahan ini datang dengan mengenakan Uis Beka Buluh yang merupakan pakaian adat suku Karo.
Usai menyerahkan berkas pendaftaran, kepada awak media, Emsah mengaku, sangat bersyukur karena berkasnya telah diterima oleh KPU Sumut. Ia menceritakan, dengan proses yang begitu panjang sejak tahun 2022 sangat banyak dinamika yang dilalui.
“Melalui proses yang sangat panjang mulai tahun 2022 hingga pada hari ini berkas telah diterima, berkat kerjasama tim juga, itu tidak bisa kita pungkiri karena tanpa tim ini, saya tidak bisa sampai pada hari ini,” kata Emsah.
Emsah mengatakan, salah satu motivasinya maju menjadi calon DPD RI adalah ingin memberikan warna baru, semangat baru dalam mengakomodir suara masyarakat Sumut dari jalur DPD RI. Bahkan, menurut Emsah, DPD ini sangat kurang populer dikalangan masyarakat Sumut.
“Karena mau mempopulerkan DPD RI yang selama ini sepertinya tidak banyak berkontribusi. Sampai-sampai kalau saya tanya ditengah tengah masyarakat, apa itu DPD? mereka banyak yang tidak tahu, nah saya terpanggil. Sementara anggaran yang untuk DPD ini sudah cukup besar. kenapa tidak populer, artinya DPD yang saat ini minim prestasi,” ungkap Emsah.
Emsah mengatakan, majunya ia di DPD RI membangun satu prinsif yang danarasikan dalam jargon, “Bergerak lebih cepat, bertindak lebih tepat’. Jargon ini adalah menggambarkan keinginannya yang ingin terus menerus bergerak dalam mengakomodir kepentingan masyarakat.
“Kalaulah saya nanti ditakdirkan duduk sebagai anggota DPD saya pastikan diri saya membawa angin segar di DPD RI. Dan saya juga siap mundur jika selama 2 tahun, tidak membawa perubahan yang signifikan untuk DPD dan program di Sumut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Pemuda Marga Silima (PMS) ini, mengatakan, bahwa dirinya memang tidak populer seperti calon pada umumnya. Ia mengaku, kedudukannya sama dengan masyarakat pada umumnya, dengan kesempatan ini ia melamar dan menjadi representasi masyarkat di jalur DPD RI.
“Saya mua memberikan pemahaman bahwa representasi suara politik masyarakat itu di akomodir partai politik, sedangkan suara masyarakat provinsi itu diakomodir oleh DPD, mudah-mudahan nanti saya salah satunya diterima,” pungkasnya.(wol/man/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post